Berita

Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Pulau Guam/Net

Dunia

Rilis Video Simulasi Serangan Udara, China Siap Gempur Pangkalan AS Di Guam?

SENIN, 21 SEPTEMBER 2020 | 17:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China merilis sebuah video simulasi serangan yang disebut-sebut sebagai Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Pulau Guam.

Video berdurasi dua menit 15 detik itu dirilis di akun Weibo Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China pada Sabtu (19/9).

Di dalam video tersebut terdengar latar musik yang khusyuk dan dramatis seperti cuplikan film Hollywood, menunjukkan pembom H-6 lepas landas dari pangkalan gurun.

Pada pertengahan video yang berjudul "Dewa perang H-6K menyerang!" itu, seorang pilot menekan tombol dan meluncurkan sebuah rudal di landasan pacu pantai yang tidak dikenal.

Namun, dari jika dibandingkan dengan gambar satelit, tata letak target itu terlihat persis seperti Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam. Guam merupakan rumah bagi fasilitas militer utama Amerika Serikat (AS).

Reuters melaporkan, musik tiba-tiba berhenti saat gambar tanah bergetar muncul, diikuti oleh pemandangan ledakan dari udara.

“Kami adalah pembela keamanan udara ibu pertiwi; kami memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk selalu mempertahankan keamanan langit ibu pertiwi," demikian keterangan yang ditulis angkatan udara dalam deskripsi singkat untuk video tersebut.

Video simulasi tersebut muncul di tengah ketegangan antara AS dan China yang meningkat. Terutama ketika Washington mengirimkan salah seorang pejabat tingginya ke Taiwan.

Sejauh ini, baik Kementerian Pertahanan China maupun Komando Indo-Pasifik AS belum memberikan komentar atas video tersebut.

Seorang peneliti di Institut Studi Pertahanan dan Strategis Singapura, Collin Koh mengatakan, video tersebut bertujuan untuk menyoroti kekuatan China yang tumbuh dalam proyeksi kekuatan jarak jauh.

"Video itu dimaksudkan untuk memperingatkan orang Amerika bahwa bahkan posisi yang seharusnya aman dan terbelakang seperti Guam mungkin berada di bawah ancaman ketika konflik atas titik api regional, baik itu Taiwan atau Laut Cina Selatan, meletus," katanya.

Sementara itu jet tempur H-6 sendiri diketahui telah terlibat dalam beberapa manuver udara China di sekitar dan dekat wilayah udara Taiwan.

H-6K adalah model pembom terbaru, yang didasarkan pada Tu-16 buatan Uni Soviet tahun 1950-an.

Pada Senin, Komando Teater Timur China, yang akan bertanggung jawab atas serangan terhadap Taiwan, merilis video propagandanya sendiri, yang disebut "bagaimana jika perang pecah hari ini?" yang menunjukkan tentara berlarian di bukit berhutan dan meluncurkan rudal balistik.

"Ibu Pertiwi, aku bersumpah akan berjuang untukmu sampai kematianku!" aksara China emas besar terbaca di akhir montase saat ledakan meledak di latar belakang.

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi, Keith Krach mengunjungi Taiwan. Pada saat yang sama, China menggelar latihan tempur di dekat Selat Taiwan. Setelahnya, China juga mengepung wilayah udara Taiwan dengan belasan pesawat tempur.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya