Berita

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki/Net

Dunia

Bantu Belarusia, Polandia Usulkan Dana Stabilisasi UE Satu Milyar Euro

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020 | 12:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Polandia pada hari Kamis mengusulkan dana stabilisasi UE untuk Belarus senilai setidaknya satu miliar euro (1,2 miliar dolar AS), saat pemimpin oposisi teratas bersiap untuk bertemu dengan para menteri luar negeri UE di Brussels.

Seruan Warsawa untuk dukungan keuangan datang beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung orang kuat Belarusia Alexander Lukashenko dan menjanjikan pinjaman 1,5 miliar dolar AS.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyebutnya sebagai 'Rencana Marshall baru', mengacu pada program AS yang memompa bantuan keuangan besar-besaran ke Eropa Barat untuk dibangun kembali setelah Perang Dunia II.

"Dana tersebut harus benar-benar signifikan... jadi setidaknya satu miliar euro pada tahap ini," katanya pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Lithuania di Vilnius, seperti dikutip dari AFP, Kamis (17/9).

Rencananya dana bantuan tersebut untuk disalurkan ke usaha kecil dan menengah di Belarus, sambil memfasilitasi akses ke pasar UE untuk eksportir Belarusia dan membuka ekonomi Belarusia.

Morawiecki mengatakan dia akan secara resmi mempresentasikan rencana itu pada 24-25 September di Dewan Eropa, seraya menambahkan bahwa beberapa anggota UE timur telah mendukungnya.

Proposal itu muncul setelah berminggu-minggu protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemerintahan Lukashenko selama 26 tahun berkuasa.

Pemerintah Belarus telah menghadapi protes itu dengan sikap keras, tak terkecuali kepada para jurnalis.

"Kami menuntut agar tekanan terhadap jurnalis dihentikan," kata tut.by, outlet Belarusia terkemuka. "Kami akan memperjuangkan hak kami."

Protes itu menyusul pemilihan presiden pada 9 Agustus di mana Lukashenko dan saingannya Svetlana Tikhanovskaya sama-sama mengklaim kemenangan.

Tikhanovskaya, yang telah melarikan diri ke Lituania, akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk bertemu dengan para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin mendatang, kata juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Pekan lalu dia memperingatkan bahwa Belarusia berada di ambang jurang ekonomi karena perusahaan swasta Belarusia, terutama di sektor teknologinya yang dinamis, mulai mencari peluang di negara-negara tetangga UE.

Pada hari Kamis, dia mengatakan pihak oposisi sedang menyusun daftar hitam yang berisi nama-nama pejabat Belarusia dan petugas polisi yang bertanggung jawab atas penindasan yang dapat menghadapi tuntutan.

"Saya mendesak pasukan keamanan untuk menghentikan kekerasan dan bergabung dengan rakyat Belarusia. Jika tidak, Anda tidak akan lolos dari pengadilan dan hukuman yang adil," kata Tikhanovskaya dalam sebuah pernyataan.

Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi akhir bulan ini terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab atas kecurangan dalam pemungutan suara dan menghentikan protes.

Negara-negara Baltik Estonia, Latvia, dan Lithuania telah memasukkan Lukashenko dan 29 pejabat tinggi lainnya ke dalam daftar hitam dari komisi pemilihan, kementerian dan polisi.

Lukashenko telah meminta dukungan Rusia dalam krisis yang terjadi saat ini dan berjanji untuk memperkuat hubungan dengan Moskow pada pertemuan langsung dengan Putin di resor Laut Hitam Sochi minggu ini.

Sementara itu Putin sangat ingin menyatukan Rusia dan Belarusia, dan Moskow telah menyertai tawaran bantuannya dengan seruan untuk integrasi yang lebih erat.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova pada Kamis mengatakan Lukashenko juga telah menjanjikan reformasi konstitusional yang bertujuan meliberalisasi sistem politik.

"Kami tahu bahwa pekerjaan praktis ke arah ini sudah dilakukan," kata Zakharova, seraya menambahkan bahwa Rusia mengharapkan situasi di Belarusia menjadi normal secepat mungkin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya