Berita

Kapal perang Jepang di wilayah sengketa Laut China Timur/Net

Dunia

Gandeng AS, Parlemen Jepang Desak Gelar Latihan Militer Di Laut China Timur

KAMIS, 17 SEPTEMBER 2020 | 21:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Proses pergantian kekuasaan di Jepang tidak akan mempengaruhi sikap Tokyo yang terus mempertahankan klaimnya di Laut China Timur.

Mungkin itu pesan yang ingin disampaikan oleh para anggota parlemen Jepang ketika menyusun rancangan proposal yang mendesak pemerintah untuk mengadakan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS) di sekitar kepulauan yang disebutnya Senkaku. Sementara China menyebutnya sebagai Diaoyu.

"Kementerian Pertahanan harus melakukan latihan bersama dengan Amerika Serikat, di sekitar rantai Kepulauan Nansei termasuk pulau Kuba dan pulau Taisho," demikian isi proposal yang dirancang sekelompok anggota parlemen Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa pada Kamis (17/9).

Di dalam proposal tersebut, parlemen juga meminta pertahanan difokuskan untuk mendukung penegakan hukum maritim di sekitar pulau. Di mana pemerintah harus mengalokasikan lebih banyak uang, kapal, dan personel penjaga pantai ke sana.

Proposal tersebut rencananya diajukan ke pemerintah pada pekan depan, mengutip Reuters.

Sengketa pulau-pulau kecil di Laut China Timur yang tidak berpenghuni sudah menjadi faktor pemicu ketegangan antara China dan Jepang.

Bahkan dalam buku putih pertahanannya yang diterbitkan pada Juli, Jepang mengatakan, China merupakan salah satu ancaman terbsarnya karena meningkatkan aktivitas militer di sekitar kepulauan tersebut.

Selain Laut China Timur, China juga meningkatkan aktivitas militernya di Laut China Selatan yang juga Beijing klaim dengan sembilan garis putus-putus.

Bahkan pekan lalu, kapal China Coast Guard dengan No. 5204 berlayar di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesian di Laut Natuna. Indonesia sendiri pada dasarnya tidak terlibat dalam sengketa Laut China Selatan karena Laut Natuna Utara sudah jelas milik yuridiksi Indonesia sesuai dengan UNCLOS 1982.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya