Berita

Anggota Komisi XI fraksi Partai Nasdem, Fauzi Amro/Net

Politik

Komisi XI Fraksi Nasdem Janji Pelototi Kucuran PMN Rp 20 Triliun Untuk Penyelesaian Jiwasraya

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 15:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kasus gagal bayar polis Asuransi Jiwasraya yang sudah bertahun-tahun dialami nasabah mendapat angin segar setelah pemerintah berencana mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 20 triliun.

Rencana Kementerian Keuangan tersebut pun dipastikan akan dipelototi realisasinya oleh Komisi XI DPR RI. Anggota Komisi XI fraksi Partai Nasdem, Fauzi Amro mengatakan, PMN dengan jumlah besar tersebut merupakan sebuah harapan baru yang ditunggu-tunggu nasabah Jiwasraya.

"Masalah Jiwasraya dengan ada PMN ini mungkin bisa selesai," ujar Fauzi Amro saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/9).


Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, Fauzi Amro menegaskan pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat terhadap penyaluran dana nasabah dari PMN yang akan dikerjakan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

"Tugas kita di komisi XI mengawasi supaya tepat sasaran, tepat guna dan tidak ada moral hazard dan tidak terjadi penyimpangan," tegasnya.

"Makanya harus memberikan laporan per triwulan kepada Komisi XI, supaya pengawasannya dilakukan secara ketat dan tidak ada salah memberikan alokasi karena datanya jelas sumbernya dari Jiwasraya," sambungnya.

Sebelumnya, kucuran dana Rp 20 triliun untuk penyelesaian kasus Jiwasraya tersebut telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat bersama DPR Komisi XI, Selasa (15/9).

Dalam rapat itu Sri Mulyani menjelaskan, PMN tersebut bakal disetorkan kepada PT BPUI selaku perushaan yang ditunjuk Kementerian BUMN untuk mengambil alih portofolio PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

PMN yang mencapai Rp 20 triliun itu bakal dikucirkan pada tahun 2021 mendatang demi memenuhi kewajiban kepada 4 juta pemegang polis yang terseret kasus Jiwasraya. Jumlah PMN itu pun terhitung lebih tinggi dibanding alokasi PMN tahun ini yang hanya sebesar Rp 6,26 triliun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya