Berita

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron/Net

Politik

Herman Khaeron: Jangan-jangan Ocehan Ahok Untuk Tutupi Kegagalan Dia Jaga Pertamina

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 13:50 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membongkar sederet borok Pertamina melalui video berdurasi 6 menit yang diunggah akun Youtube POIN.

Salah satu aib yang diungkapkan Ahok adalah direksi yang hobi lobi menteri. Komisaris pun kata dia rata-rata titipan kementerian.

Menurut Ahok, dia punya cara untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan melakukan lelang terbuka.


Borok selanjutnya, Ahok sering mendapati pejabat Pertamina masih menerima fasilitas gaji besar meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatan. Alasannya karena orang lama.

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron, mengaku setuju dengan upaya pembenahan di PT Pertamina sebagaimana disampaikan Ahok agar lebih efisien, transparan, akuntabel, dan kontributif bagi negara.

Namun, Herman Khaeron meminta Ahok tidak memanfaatkan posisinya sebagai komisaris utama Pertamina untuk pencitraan pribadi dengan banyak mengumbar omongan dari pada langkah konkret.

"Pak Ahok adalah Komut di Pertamina, sebaiknya silahkan gunakan kewenanganya untuk melakukan pembinaan dan pengawasanya secara internal," kata Herman Khaeron saat dihubungi, Rabu (16/9).

"Saya setuju bahwa Pertamina harus efisien, profesional, dan menjadi perusahaan hebat ke depan, tetapi dikala Pertamina rugi Rp 11,3 triliun dan kerugian ini di era Ahok, janganlah menyerang institusi sendiri dan bahkan menyerang Kementerian BUMN untuk dibubarkan," imbuhnya.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, semestinya Ahok sebagai Komut melakukan pembinaan dan pembenahan ke dalam internal perusahaan.

Dia pun menduga pernyataan Ahok dilakukan guna menutupi kegagalan dirinya yang membuat Pertamina merugi. 

"Jangan-jangan ocehan ini untuk menutupi kegagalan dia menjaga Pertamina merugi. Jangan bicara Indonesia incorporation jika sebagai Komut Pertamina saja gagal dan hanya nakut-nakuti," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya