Berita

Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga, Refly Harun/Net

Politik

Refly Harun: Blak-blakan Ahok Soal Pergantian Direksi Langsung Melobi Menteri Memang Sering Terjadi

RABU, 16 SEPTEMBER 2020 | 08:44 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal pergantian direksi langsung melobi menteri memang benar adanya.

Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga, Refly Harun mengurai bahwa praktik-praktik yang disampaikan Ahok dalam akun YouTube POIN, memang sering terjadi di BUMN.

“Terutama misalnya yang terkait dengan pergantian direksi,” tuturnya dalam akun YouTube pribadinya, Rabu (16/9).


Dia mengurai bahwa ada ketentuan, peraturan menteri yang mengatakan bahwa kalau mau pergantian direksi dan perusahaan itu Tbk, maka harus melalui dewan komisaris pengusulannya.

“Terutama yang terlibat adalah komisaris utama dan komisaris independen,” terangnya.

Hal itu terjadi karena dalam perusahaan atau dalam dewan yang Tbk pemegang sahamnya kan tidak hanya negara. Tetapi juga ada pemegang saham publik.

“Ya misalnya seperti kasus ketika saya di jasa marga ada 30 persen sampai 70 persen saham pemerintah,” sambung pakar hukum tata negara itu.

Untuk itu, pergantian direksi harus memperhatikan juga suara atau pendapat atau penilaian dari dewan komisaris. Sebab dewan komisaris tidak hanya mewakili kepentingan pemegang saham yang mayoritas, tapi juga pemegang saham yang minoritas karena mereka ditunjuk dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

“Jadi tidak hanya ditunjuk oleh kementerian tapi rapat umum,” tegasnya.

Hanya saja, dalam praktiknya ketentuan memiliki jalan tikus sendiri, yaitu ketika Kementerian BUMN menganggap bahwa ada orang yang punya prestasi kecil, maka bisa diusulkan langsung tanpa melalui dewan komisaris.

“Ini pemikirannya bodoh bodoh pintar. Kenapa begitu? Masa yang dicalonkan, yang diusulkan orang yang tidak berprestasi kan tidak mungkin,” sambung Refly.

Setiap pengusulan direksi, lanjutnya, harus jelas achievement dan QPI-nya. Sementara jika calon berasal dari luar, maka dewan komisaris tidak terlibat langsung

“Tapi itu pun sebenarnya harusnya melibatkan dewan komisaris, paling tidak untuk mendapatkan informasi bagaimana jalannya perusahaan tersebut,” kata Refly.

“Tapi sudah menjadi praktik justru direksi direksi itu jauh lebih dekat kepada Kementerian BUMN ketimbang komisarisnya sendiri,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya