Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria/Net

Politik

Anies 'Diserang' Menteri, Ahli: Pembantu Presiden Harus Tahu Arahan Bosnya!

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 13:45 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kebijakan pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kembali diberlakukan di Jakarta ramai dikritik para menteri presiden Joko Widodo.

Mayoritas, para pembantu presiden tersebut menilai kebijakan yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan itu akan merugikan sektor ekonomi. Bahkan belum genap 24 jam pengumuman, kebijakan Anies tersebut dianggap jadi biang keladi turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Serangan yang disampaikan para menteri itu pun mendapat sorotan publik. Para menteri dinilai tak sejalan dengan instruksi presiden untuk mengutamakan kesehatan, bukan lagi ekonomi.


"Pembantu-pembantu presiden harus paham arahan bosnya, yaitu Presiden Jokowi," kritik ahli epidemiologi dan biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono di akun Twitternya, Jumat (11/9).

Pandu curiga, sikap para menteri yang lebih mementingkan ekonomi dalam penanganan pandemi Covid-19 memiliki agenda lain. Hal itu tentu akan menjadi masalah baru dalam pengambilan kebijakan.

"Kalau pembantu tersebut juga pelaku ekonomi dan bisnis, maka ada potensial konflik kepentingan dalam merumuskan kebijakan publik," sindirnya.

Di sisi lain, Presiden Jokowi baru-baru ini menegaskan bahwa kesehatan harus menjadi prioritas utama yang wajib didahulukan dalam penanganan corona. Sebab dengan kesehatan yang baik, maka ekonomi Indonesia pun akan tumbuh positif.

"Ini artinya, fokus utama pemerintah dalam penanganan pandemi ialah kesehatan dan keselamatan masyarakat. Jangan sampai urusan kesehatan ini belum tertangani dengan baik, kita sudah me-restart ekonomi. Kesehatan tetap nomor satu," tegas Presiden Joko Widodo.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya