Berita

Para pengungsi di Kamp Moria yang tinggal di pinggiran jalan/Net

Dunia

Kamp Moria Hancur Dilalap Api, Jerman-Prancis Siap Tampung Pengungsi Anak

JUMAT, 11 SEPTEMBER 2020 | 10:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Jerman dan Prancis berkomitmen untuk menampung para pengungsi anak yang ditinggalkan oleh orangtua mereka setelah Kamp Moria di Pulau Lesbos, Yunani, terbakar.

Dilaporkan Reuters, hal tersebut disampaikan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel saat menghadiri acara peringatan reunifikasi Jerman yang ke-30 pada Kamis (10/9).

"Saya bertanya kepada Perdana Menteri Yunani (Kyriakos Mitsotakis) apa yang dapat kami bantu. Dan ia ingin agar kami menerima anak-anak di bawah umur yang telah dibawa ke daratan," ujar Merkel.

"Kami telah menjalin kontak dengan Prancis. Jerman dan Prancis akan mengambil bagian (dalam upaya ini)," sambungnya.

Kamp Moria di Lesbos diketahui menampung lebih dari 12 ribu pengungsi dan imigran. Kamp tersebut dilanda kebakaran hebat pada Selasa malam (8/9) sehingga hampir hancur total.

Pihak berwenang menyebut saat ini tengah melakukan penyelidikan karena adanya dugaan api dilakukan dengan sengaja. Di mana laporan lokal memuat, api muncul sebagai aksi protes para pengungsi atas tindakan pembatasan ketat untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Kehancuran Kamp Moria memicu persoalan pelik mengenai penampungan pengungsi. Dari beberapa foto terlihat para pengungsi tidur di pinggiran jalan.

Komisi Eropa sendiri akan mengajukan proposal terkait kebijakan suaka umum pada akhir bulan ini untuk menangani pengungsi di Moria. Sementara negara-negara Uni Eropa masih terpecah belah dalam isu ini.

Negara-negara seperti Polandia dan Hongaria menentang anggapan bahwa tanggung jawab menerima pendatang baru harus dibagi di antara negara-negara UE.

Di sisi lain, Yunani dan Italia mengatakan mereka tidak bisa menangani pendatang baru sendirian.

"Migrasi bukanlah masalah negara tempat orang datang. Ini juga bukan masalah Jerman. Dan itu pasti lebih menjadi tanggung jawab Eropa," tandas Merkel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya