Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Situasi India-China Sangat Buruk, Donald Trump Ingin AS Jadi Penengah

MINGGU, 06 SEPTEMBER 2020 | 08:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pertikaian antara India dan China di perbatasan digambarkan sebagai situasi yang sangat buruk oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Hal tersebut lah yang membuatnya ingin terlibat dan membantu meredakan ketegangan di antara dua negara tersebut.

"Sementara kami melakukannya, kami berbicara tentang China dan India yang melakukannya dengan cukup baik di perbatasan. Seperti yang Anda tahu, ini sangat buruk," ujar Trump dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip The Telegraph Hindia, Sabtu (5/9).

Lebih lanjut, Trump mengatakan pihaknya tengah berbicara dengan India dan China terkait dengan situasi di perbatasan. Ia mengaku sangat ingin terlibat dan membantu kedua negara.

"Kami siap membantu sehubungan dengan China dan India. Jika kami bisa melakukan apa saja, kami ingin sekali terlibat dan membantu. Dan kami berbicara dengan kedua negara tentang itu," jelasnya.

Pernyataan Trump tersebut muncul ketika Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan China, Jenderal Wei Fenghe di Moskow, Rusia.

Pertemuan keduanya digelar di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan Shanghai Cooperation Organization (SCO) pada Jumat (4/9). Itu merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama untuk membahas sengketa di Ladakh terkait ketegangan yang baru muncul.

Singh, seperti dikutip NDTV, mendorong diberlakukannya status quo ante atau pemulihan di semua titik pertikaian di Ladakh Timur.

Sejak Mei, pasukan India dan China terlibat pertikaian sengit di beberapa titik di Ladakh Timur. Ketegangan meningkat pekan lalu ketika China berusaha melewati garis kontrol aktual (LAC) di tepi selatan Danau Pangong.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya