Berita

Tangkapan layar, penyanyi Reza Artamevia diamankan polisi/Net

Hiburan

Penyanyi Reza Artamevia Diamankan Terkait Penggunaan Sabu, Ini Dia Bahayanya Dalam Penggunaan Jangka Panjang

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 21:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penyanyi Reza Artamevia kembali bermasalah dengan narkoba. Ia diamankan terkait narkoba. Kabar tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus.

"Diduga (narkoba), bukan ditangkap. Sampai sekarang baru diamankan, masih dalam pemeriksaan," ujar Yusri, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (5/9). Reza ditangkap pada Jumat malam dengan barang bukti berupa sabu. 

Tidak disebutkan berapa banyak sabu yang diamankan bersama Reza.

Penangkapan penyanyi senior ini adalah hasil pengembangan dari penangkapan  drummer Jaka Hidayat mantan drummer BIP yang sebelumnya ditangkap karena kasus narkoba.

Menurut Yusri, hingga kini polisi masih memeriksa kasus tersebut dan memeriksa apakah benar pelantun 'Keabadian' itu mengkonsumsi narkoba.

Rilis kasus Reza ini akan disiarkan besok, Minggu (6/9).

"Besok rilis pukul 10.00 WIB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Sabtu (5/9).

Sabu seakan tak jauh dari Reza Artamevia. Beberapa tahun sebelumnya, ia pernah ditangkap bersama Gatot Brajamusti karena sabu. Pada 2016 Reza pun menjalani rehabilitasi.

Sabu merupakan jenis stimulansia yang bekerja di susunan saraf pusat, istilah populer untuk metamphetamine dan amphetamine, dua obat yang strukturnya mirip. Obat ini memicu pelepasan dopamin yang memberikan efek rasa senang, energik, dan penuh percaya diri.

Penggunaan jangka panjang dan dosis yang berlebih bisa memicu kecanduan, dan jika dihentikan maka akan terjadi withdrawal symptom alias sakaw.

Penggunaan sabu yang berulang kali dan jangka panjang juga  mengubah struktur otak. Perubahan struktur ini, dapat memicu munculnya gangguan koordinasi, kesulitan memahami sesuatu, serta masalah berbicara.

Sistem pertahanan dalam otak pengguna sabu juga akan menyerang sel-sel sehat di organ tersebut.Pengguna sabu secara berlebihan berisiko untuk menderita penyakit Parkinson. Selain itu, penggunaan sabu dalam jangka panjang juga dapat memicu kondisi stroke, karena sabu membuat pembuluh darah mengeras.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya