Tanda terima pengambilan B1KWK PDIP untuk Mulyadi-Ali Mukhni/Repro
Ketua DPD PDIP Sumatera Barat, Alex Indra Lukman menepis tudingan politisi Partai Demokrat Andi Arief soal dukungan PDIP Sumbar kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni hanya baru sebatas lisan tanpa formulir B1 KWK.
Alex menjelaskan, dalam rapat terbuka untuk umum pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sebagai Cagub dan Cawagub Sumbar diumumkan Puan Maharani disertai penyerahan rekomendasi pada Mulyadi.
Pada saat penyerahan itu, Ali Mukhni tidak hadir karena menderita Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
"Proses di PDIP sama sudah disaksikan di layar kaca bahwa ada pengumuman yang disertai penyerahan rekomendasi," kata Alex kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/9).
"Kan itu disaksikan bersama diumumkan oleh Mbak Puan Maharani, diserahkan oleh Mas Utut Adianto kepada Mulyadi karena pasangannya (Ali Mukhni) tidak bisa hadir karena harus isolasi mandiri dan disaksikan saya sendiri sebagai Ketua DPD," imbuhnya.
Sebelumnya, pemberitaan pengembalian surat rekomendasi pencalonan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat ke DPP PDI Perjuangan membuat Partai Demokrat angkat bicara.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan, kabar yang tersiar di banyak media sepenuhnya tidak benar.
"Soal Pilgub Sumbar, dukungan PDIP baru lisan, belum B1KWK," ujar Andi Arief di akun Twitter @AndiArief_, Sabtu (5/9).
Namun demikian, Partai Demokrat memiliki kerjasama yang kuat dengan partai berlambang banteng tersebut di Pilkada serentak 2020.
"Hubungan Demokrat dan PDIP harmonis, ada hampir 40 pilkada se Indonesia yang bekerjasama," tegasnya.
"Jadi, tidak benar ada pengembalian SK. Karena baru dukungan lisan," demikian Andi Arief menambahkan.