Berita

Natalius Pigai kritik pernyataan Mendagri Tito Karnavian/Net

Politik

Natalius Pigai: Negara Yang Bisa Atasi Pandemik Covid-19 Adalah Negara Yang Presidennya Jujur

SABTU, 05 SEPTEMBER 2020 | 00:44 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, terkait penanganan Covid-19 di Indonesia mendapat sorotan tajam publik.
Tito mengatakan, negara-negara yang menganut pemerintahan otokrasi atau oligarki mampu lebih efektif dalam menangani pandemik virus corona baru (Covid-19).

Menurut Tito, negara-negara seperti China dan Vietnam yang memiliki sistem pemerintahan otokrasi lebih mudah mengendalikan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemik. Sebab, kedaulatan negara dipegang oleh satu atau segelintir orang saja.

Namun, pernyataan mantan Kapolri itu tidak diamini Natalius Pigai. Mantan anggota Komnas HAM ini justru menyebut negara yang mampu menangani pandemik adalah negara yang presidennya jujur. Bukan karena sistem pemerintahan yang dianut.

Namun, pernyataan mantan Kapolri itu tidak diamini Natalius Pigai. Mantan anggota Komnas HAM ini justru menyebut negara yang mampu menangani pandemik adalah negara yang presidennya jujur. Bukan karena sistem pemerintahan yang dianut.

"Saya tidak setuju pendapat Mendagri. Mayoritas negara demokratis di dunia telah atasi Covid-19 secara baik karena Presidennya jujur, berintegritas, berwibawa, & disegani," ucap Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Jumat malam (4/9).

Pandangan Pigai tak lepas dari kondisi penyebaran Covid-19 yang masih terus terjadi hingga saat ini. Dan hal itu bukan disebabkan karena Indonesia adalah negara penganut sistem demokrasi. Justru oligarki di Indonesia saat ini sangat kental terasa, meski tidak terlihat secara nyata.

"Di Indonesia semua telah dimulai dengan berbohong, maka Pemda insubordinasi & rakyat apatis," tambahnya.

Sekadar info, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di tanah air belakangan tengah menanjak drastis. Bahkan sudah menyentuh angka 3 ribuan kasus dalam satu hari,

Hal ini memang berkaitan dengan makin banyaknya jumlah warga yang menjalani tes, yang secara tidak langsung berdampak terhadap jumlah kasus yang diketahui.

Tapi juga sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih belum bisa menangani pandemik ini dengan baik. Dan, hal ini tidak ada hubungannya dengan sistem pemerintahan yang dianut saat ini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya