Berita

Venezuela mulai lakukan ekspor hewan ternak/Net

Dunia

Venezuela Mulai Mengekspor Sapi Hidup Setelah 120 Tahun, Pembeli Pertamanya Adalah Irak

JUMAT, 04 SEPTEMBER 2020 | 12:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Venezuela membuktikan pencapaian produksi agribisnis dalam negerinya, dengan mulai mengekspor hasil pertanian dan peternakan. Bahkan, baru-baru ini pemerintah menyatakan akan mengekspor ternak hidup ke Republik Irak.

Presiden Nicolas Maduro, mengumumkan setelah 120 tahun akhirnya negara itu kembali melalukan ekspor ternak hidup. Irak sebagai negara pertama pembeli ternaknya akan menerima sebanyak 3.700 hewan yang didapat dari Apure, Guárico, Portuguesa, Barinas, Cojedes, dan Aragua. Total berat hewan itu mencapai 1.600.000 kilogram.

“Sejak 2013, demam aphtose sudah tidak ada lagi di seluruh wilayah nasional, secara teknis diberantas, sehingga kita bisa menangani ternak tanpa masalah,” ujar Maduro dalam rapat kerja yang disiarkan oleh VTV, dikutip dari Orinoco Tribun, Kamis (3/9).

Ini adalah ekonomi nyata yang berhasil dibangun negara itu.

“Kita tidak bisa membangun ekonomi kertas fiktif, kita harus membangun ekonomi yang nyata dan sejati, menghasilkan apa yang dibutuhkan masyarakat dan membangun ekonomi ekspor baru,” tegas Maduro.

Maduro juga melaporkan bahwa dia telah mengizinkan ekspor hingga 30 persen produk, sehingga pemasukan dari pajak yang didapatnya bisa untuk bidang pendidikan dan kesehatan, di antara sektor lainnya.

“Saya telah secara hukum mengizinkan ekspor hingga 30 persen produk. Kami akan mengubah Venezuela menjadi negara pengekspor,” katanya dalam siaran itu.

Ia menambahkan bahwa Venezuela memiliki kawanan sapi terbesar keempat di Amerika Selatan, setelah Brazil, Argentina dan Kolombia.

Menteri Pertanian dan Lahan Produktif, Wilmar Castro Soteldo, menekankan lagi bahwa Venezuela telah melanjutkan ekspor sapi yang pertama sejak akhir abad ke-19.

Jadi, kata siapa rakyat Venezuela kelaparan? Soteldo mengatakan, ekspor pertama ternak sapi ini adalah pembuktian bahwa perekonomian Venezuela yang dulunya dijajah berdasarkan sewa minyak dan bergantung pada impor makanan,  sekarang bahkan mampu memelihara jutaan hewan. Sanksi AS menjadikan negeri ini mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan rakyatnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya