Berita

Bendera PDIP/Net

Politik

Bukan Soal Pancasila, PDIP Terkapar Di Sumbar Karena Persepsi Politik Tidak Sesuai Keinginan Rakyat

KAMIS, 03 SEPTEMBER 2020 | 07:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai lebih relevan dibanding pernyataan Ketua DPP Bidang Politik PDIP, Puan Maharani soal peta politik di Sumatera Barat (Sumbar).

Menurut Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, kerasnya politik sektarian dan populisme Islam serta faktor resonansi digitalisasi politik melalui media sosial yang terjadi sejak Pilkada DKI 2017 hingga Pilpres 2019 sangat mempengaruhi persepsi politik masyarakat Sumatera, khusus Sumbar.

"Pernyataan Mega lebih relevan dibanding dengan apa yang disampaikan Puan. Mengapa? Karena apa yang disampaikan Puan enggak pas, seolah-olah Pancasila kalah di Sumbar,” terangnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/9).


“Bukan itu sebabnya hingga mengakibatkan PDIP selalu "terkapar" dan minim kader di Sumbar, persoalannya adalah soal persepsi politik dan leadership," lanjut Satyo Purwanto.
 
Mantan Sekjen Prodem ini menilai bahwa masyarakat Sumbar lebih reaktif terkait isu komunisme dan kultur Muhammadiyah yang lebih puritan mempengaruhi persepsi dalam memilih pemimpin yang berkarakter kuat.

"Sedangkan kepemimpinan nasional yang diusung oleh PDIP, yaitu Jokowi, di Sumbar selalu tumbang sejak 2014-2019 sebab tidak mampu menggambarkan falsafah dan persepsi politik yang diinginkan masyarakat Sumbar," pungkas Satyo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya