Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Influencer Penguasa Berpotensi Jadi Buzzer Yang Justru Merusak Demokrasi Digital

SELASA, 01 SEPTEMBER 2020 | 15:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Influencer yang digerakkan oleh Istana tidak akan pernah berperan sebagai ujung tombak transformasi dan demokrasi digital seperti dikatakan jurubicara Istana Negara, Fadroel Rachman.

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menilai bahwa secara teoritik dan praksis dalam demokrasi digital tidak ada ujung tombak.

Karena, kata dia, demokrasi digital membuka seluas-luasnya partisipasi publik di area ruang digital. Ruang publik digital itu, merupakan milik siapapun yang memiliki akses internet ke ruang publik digital.


"Fadjroel Rachman ini ternyata masih perlu belajar lagi tentang Demokrasi Digital selama minimal satu semester lagi. Kok bisa-bisanya mengatakan bahwa influencer disebut ujung tombak demokrasi digital?" ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/9).

"Influencer penguasa itu corong penguasa, ia hadir karena fungsi Fadjroel Rachman sebagai jubir gagal dan salah berkali-kali," imbuhnya.

Apalagi kata Ubedilah, influencer yang digerakkan oleh penguasa sangat berpotensi menjadi buzzer penguasa.

"Influencer penguasa juga bukan ujung tombak demokrasi digital tetapi cenderung berpotensi berubah menjadi buzzer penguasa," katanya.

Akibatnya sambung Ubedilah, jika influencer berubah menjadi buzzer, maka ruang publik digital negara ini akan berisi diksi-diksi yang emosional, irasional dan personal.

"Jika itu yang terjadi justru menjadi perusak demokrasi digital. Sebab jika influencer berubah menjadi buzzer maka ruang publik digital negara ini akan berisi diksi-diksi yang emosional, irasional, dan personal," jelasnya.

"Influencer penguasa saja sudah bisa membuat sesat publik apalagi berubah jadi buzzer," pungkas Ubedilah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya