Berita

Ketum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Dr Ipong Hembing Putra/Net

Publika

Ketum PITI Imbau Jusuf Hamka

SENIN, 31 AGUSTUS 2020 | 13:18 WIB

KEMARIN sore beredar video berdurasi 2.22 menit menampilkan Ketum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Dr Ipong Hembing Putra berbicara dengan lugas yang intinya mengimbau sahabat baiknya, saudara seimannya Haji Muhammad Jusuf Hamka agar tidak mencampuri urusan Vihara Buddha Cing De Yuen di Petak Sembilan, Jakarta Barat.

Imbauan itu tentu terasa sangat wajar mengingat karena disampaikan oleh pengurus Umat Islam Tionghoa kepada umatnya sendiri. Dan di balik itu tentu memberi arti tersendiri bagi umat Buddha, karena telah dihormati sebagaimana mestinya.

Memang dalam koridor toleransi tidaklah mengherankan kalau sebuah tempat ibadah mendapat kontribusi sumbangan bagi pembangunannya. Tetapi duduk sebagai pengurus adalah sangat tidak lazim, selain perbedaan tata ibadah, juga etika ritual pun tidak mungkin dijalankan oleh penganut beda agama. 

Haji Muhammad Jusuf Hamka baru-baru ini diketahui telah membangun sebuah mesjid baru di bawah jalan Tol dan diberi nama mesjid Babah Alun. Bagian dari seribu mesjid yang direncanakannya.

Sehingga sangatlah terasa janggal bahkan cukup mengganggu kenyamanan umat Buddha Cing De Yuen itu bila Jusuf Hamka duduk sebagai pengurus di sana, termasuk di kepanitiaan Pemugarannya. Niat berbuat baik tidak mesti sampai sejauh itu. Sumbangsih berupa materi dan turut mendoakan kelancarannya sudah lebih dari cukup.

Dikotomi campur aduk penganut berbeda agama pada sebuah tempat ibadah tertentu sejauh ini tidak pernah terjadi, aturan pemerintah sangat jelas mengenai hal ini. Toleransi antar agama dalam wujud wadah kerukunan antar umat beragama pun sudah selaras dengan etika dan norma moral agama masing-masing.

Merujuk pada pesan Ketum PITI yang juga bersumber dari Ketua Pendiri Prof H Hadiman dan Pembina H.M. Jos Soetomo serta Dewan Pakar H. Syarif Tanudjaya, tampaknya Jusuf Hamka patut mengambil langkah  bijaksana yang sehat bagi perkembangan masing-masing agama baik kini maupun ke depannya.

Adian Radiatus

Pengamat sosial dan politik

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya