Berita

Rick Hillier saat masih bertugas, berbicara kepada pasukan di Kabul, Afghanistan, belasan tahun lalu/Net

Dunia

Marah Atas Pernyataan Penasihat Trump Yang Remehkan Pasukan Kanada, Jenderal Top: Itu Bodoh Banget!

JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 | 13:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepala Oertahanan Kanada Harjit Sajjan pada Kamis (27/8) bereaksi terhadap pernyataan penasihat Gedung Putih Peter Navarro, yang dianggap meremehkan peran negara itu di Afghanistan dan menyebutnya sebagai langkah untuk menjilat Washington.

Sebagai gambaran, Sajjan mengingatkan kembali bagaimana para tentara Kanada telah berjuang membantu militer Amerika di Afghanistan.

"Orang Kanada tidak akan melupakan pengorbanan mereka dan telah mengabdi bersama mereka. Saya tahu militer Amerika dan setiap hari orang Amerika tidak akan lupa bahwa Kanada ada di sana untuk mereka pada saat mereka membutuhkan," kata Harjit Sajjan, seperti dikutip dari AA, Jumat (28/8).

Bertempur bersama pasukan Amerika, 158 tentara Kanada tewas dan lebih dari 1.800 luka-luka dalam konflik tersebut.

Secara total, lebih dari 40.000 warga Kanada bertugas di Afghanistan dan itu merupakan sebuah kontribusi besar mengingat Kanada memiliki 42.000 tentara, termasuk 23.000 pelanggan tetap dan 19.000 cadangan.

Kecaman itu datang setelah pernyataan Navarro dikutip dalam The Madman Theory, sebuah buku yang ditulis oleh pembawa berita CNN Jim Sciutto yang dirilis awal bulan ini.

Dalam pernyataannya Navarro mengatakan: "Maksud saya, setiap kali seorang Kanada muncul dengan seragam, apakah itu berarti membantu kami? Bagaimana cara bantunya?"

Penasihat Trump itu juga menuduh Kanada berfungsi sebagai stasiun jalan untuk produk-produk China.

"Apa yang bagus tentang Kanada?" katanya pada Sciutto. "Ini seperti saudara bermata biru. Ini hanya Kanada. Ia memiliki kepentingan nasional dan kepentingan pribadi sendiri," katanya.

Pernyataan itu membuat marah orang Kanada. Rick Hillier, mantan kepala staf pertahanan Kanada, mengecam Navarro sebagai seseorang yang "idiot" atas komentarnya itu.

“Reaksi pertama saya, sejujurnya, adalah, 'bodoh sekali'!" kata Rick Hillier kepada Canadian Broadcasting Corporation, penyiar nasional Kanada.

“Jika Anda mempercayai hal-hal itu, saya tidak yakin mengapa Anda bisa menjadi percaya? Atau mengapa Anda tidak menghormati pengorbanan dalam pertumpahan darah ini, ada banyak nyawa hilang. Putra dan putri Kanada bertempur bersama saudara-saudara tempur Amerika,” kata Hillier. 

“Apakah Anda mengirim putra dan putri Anda untuk melakukan pengorbanan besar, jauh dari rumah, hanya karena Anda ingin mendapatkan poin dengan sekutu? Tidak, itu tidak mungkin" ungkapnya.

Hillier adalah komandan pasukan koalisi selama perang Afghanistan pada tahun 2004, dan bertugas dalam kontak dekat dengan para pemimpin militer Amerika.

Menyusul pernyataan Navarro, Hillier mengatakan dia menerima telepon dari orang Amerika yang sama sekali tidak setuju dengan pernyataan penasihat Trump itu.

Navarro mencoba menarik kembali komentarnya pada hari Kamis, mengklaim bahwa komentar itu diambil di luar konteks, meskipun pernyataan itu direkam saat dia berbicara dengan Sciutto untuk buku tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya