Berita

Musni Umar/Net

Politik

Musni Umar: Jokowi Bisa Dihukum Sejarah Kalau Gagal Bikin Sukses Story

KAMIS, 27 AGUSTUS 2020 | 16:33 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Selama kekuasaan masih di kuasai oleh elit, Indonesia kesulitan mendapatkan sosok yang benar-benar tepat menjadi pemimpin.

Demikian yang disampaikan sosiolog senior Musni Umar saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual bersama Kantor Berita Politik RMOL dengan tema "Merumuskan Presiden Pilihan Rakyat" yang dipandu pimpinan redaksi, Ruslan Tambak.

Menurut Musni, rakyat tidak akan mendapatkan haknya jika politik berjalan tidak benar. Terlebih lagi aturan ambang batas atau presidential threshold (PT) sebesar 20 persen, menurut Musni telah mengukung kelangsungan demokrasi.

"Mereka yang sudah menikmati oligarki tidak akan mau memberikan haknya kepada rakyat. Tapi rakyat harus memaksa. Bisa lewat parlemen jalanan alias demo, diskusi dan lainnya," ujarnya pada Kamis (27/8).

Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu pun mengingatkan, Presiden Joko Widodo untuk berani meluruskan demokrasi yang telah ditunggangi para pemilik modal.

"Jokowi bisa dihukum sejarah kalau gagal bikin sukses story. Kita harus sampaikan, supaya Jokowi juga menyadari agar bisa dikenang sepanjang masa dengan meluruskan kembali demokrasi yang sudah dibajak para elit," jelasnya.

Musni pun mengajak para cendikiawan berani bersuara. Sebab, jika para intelektual hanya berdiam diri maka rakyat akan terus menjadi korban.

"Perubahan yang kita perjuangkan ini untuk Indonesia yakni dengan meluruskan demokrasi. Jadi Semua orang harus terpanggil," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya