Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

Media Inggris: PM Boris Johnson Akan Mengundurkan Diri Awal 2021 Karena Covid-19

SELASA, 25 AGUSTUS 2020 | 18:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikabarkan akan turun dari jabatannya dalam kurun waktu enam bulan ke depan karena masalah kesehatan yang berkepanjangan setelah pernah mengidap Covid-19.

Kabar tersebut berhembus dari The Times of Lonson yang mendapatkan informasi dari ayah mertua ajudan Johnson, Dominic Cummings. Ayah dari istri Cummings, Sir Humphry Wakefield mengatakan, Johnson akan mengundurkan diri pada awal 2021 karena kesehatannya yang memburuk usai dirawat di unit perawatan intensif (ICU) ketika menderita Covid-19.

Pernyataan Wakefield tersebut muncul saat berbicara dengan Anna Silverman ketika dalam perjalanan ke Kastil Chilingham di Northumberland, timur laut Inggris.

Ketika itu, Wakefield menggambarkan kondisi Johnson seperti kuda yang terluka dan harus berlari sebelum benar-benar pulih.

"Jika Anda mengembalikan kuda untuk bekerja saat cedera, kuda itu tidak akan pernah pulih," ujarnya seperti dikutip Business Insider, Selasa (25/8).

Kendati begitu, pihak Downing Street dengan tegas membantah klaim tersebut dengan menyebutnya sebagai omong kosong.

Pada April, Johnson harus menghabiskan lima hari dirawat di ICU Rumah Sakit St Thomas London. Pada saat itu, dokter mengatakan harus memberikan Johnson beberapa liter oksigen agar ia tetap hidup.

"Itu adalah momen lama yang sulit, saya tidak akan menyangkalnya. Para dokter memiliki segala macam pengaturan untuk apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan besar," ujar Johnson pada suatu wawancara.

"Mereka memberi saya alat bantu napas, jadi saya mendapat liter dan liter oksigen dan untuk waktu yang lama," sambungnya.

Setelah itu, muncul rumor bahwa Johnson telah dirawat selama beberapa bulan di rumah sakit karena kesehatannya yang menurun.

Johnson sendiri sudah menjadi perdana menteri Inggris selama lebih dari setahun. Pada Juli 2019, ia menggantikan Theresa May sebagai pemimpin partai konservatif.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya