Berita

Peta Scarborough di Laut China Selatan/Net

Dunia

Filipina: Sembilan Garis Putus-putus Di Laut China Selatan Adalah Imajinasi Beijing

SELASA, 25 AGUSTUS 2020 | 10:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Filipina melayangkan protes keras atas aksi penyitaan ilegal penjaga pantai China terhadap peralatan nelayannya di lepas pantai Scarborough, Laut China Selatan (LCS).

Beberapa waktu lalu, penjaga pantai China melakukan penyitaan atas peralatan memancing nelayan China di dekat Scarborough yang terletak 240 km di sebelah barat pulau utama Luzon di Filipina dan 650 km dari daratan utama China terdekat, pulau Provinsi Hainan.

Setelah Kementerian Luar Negeri Filipina mengajukan protes diplomatik kepada pihak China, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana melayangkan kritikan kerasnya.

Ia mengatakan, sembilan garis putus-putus yang digunakan China untuk mengklaim sebagian besar Laut China Selatan adalah palsu dan imajiner.

"Area itu berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kami," tegas Lorenzana kepada wartawan seperti dikutip AFP, Selasa (25/8).

"Apa yang disebut sebagai hak historis mereka (China) atas area yang dikelilingi oleh sembilan garis tidak ada kecuali dalam imajinasi mereka," sambungnya.

Ia menegaskan, baik nelayan, kapal, maupun pesawat Filipina melakukan aktivitas di dalam wilayahnya. Sementara China melakukan provokasi dengan sembilan garis putus-putus yang mereka anggap benar.

"Mereka adalah orang-orang yang telah melakukan provokasi secara ilegal menempati beberapa fitur di ZEE kita. Karenanya mereka tidak memiliki hak untuk mengklaim bahwa mereka sedang menegakkan hukum," tekannya.

Selama ini Beijing telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang juga diperebutkan oleh Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan.

Meski berdasarkan putusan PBB pada 2016, klaim sembilan garis putus-putus adalah ilegal.

Pada Jumat (14/8), Kementerian Luar Negeri China mengatakan, penjaga pantainya telah melakukan kegiatan penegakan hukum dengan menyita peralatan memancing di wilayah tersebut.

Mereka juga menuduh pesawat militer Filipina menyerang wilayah udara China di bagian laut lain yang disengketakan dan mendesak Manila untuk segera menghentikan kegiatan provokatif ilegal.

Beberapa waktu terakhir, Filipina yang dikenal sebagai basis Amerika Serikat (AS) mulai mendekatkan diri dengan China di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte.

Bahkan, Filipina saat ini berusaha ini berusaha untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dari China.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya