Berita

Ilustrasi telehealth/Net

Bisnis

Peluang Di Tengah Krisis Kesehatan Makin Besar, Industri Asuransi Harus Manfaatkan Momentum

SENIN, 24 AGUSTUS 2020 | 19:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Industri asuransi sedianya harus memanfaatkan momentum pandemik Covid-19 ini untuk bisa lebih banyak berinovasi dan mempersiapkan diri.

Pasalnya, berkaca pada pengalaman, krisis kesehatan memunculkan peluang baru untuk industri asuransi.

Misalnya enam bulan wabah SARS (severe acute respiratory syndrome) terjadi di China pada sekitar 2002, terjadi peningkatan premi industri asuransi sebanyak dua kali lipat. Itu terjadi seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan jaminan kesehatan.

Untuk itu, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Riswinandi mengingatkan, industri asuransi sedianya harus mempersiapkan diri dan bebenah.

Pada dasarnya, menurut Riswinandi, ada tiga tingkat kondisi asuransi ketika pandemik. Pertama adalah demand reduction atau berkurangnya permintaan karena daya beli masyarakat dialihkan pada kebutuhan pokok.

"Kemudian terjadi increasing claim, di mana banyak nasabah yang membutuhkan uang," ujarnya dalam webinar Infobank bertajuk "Insurance Industry Challenges: The Future of Insurance Sector After Covid-19" pada Senin (24/8).

Sejak Maret saja, Riswinandi mengatakan, total klaim terkait dengan Covid-19 sudah mencapai Rp 216 miliar, dengan jumlah klaim hingga 1.642.

Namun setelah itu, muncul peningkatan permintaan premi yang diiringi dengan kesadaran masyarakat.

Dalam hal ini, Riswinandi mengatakan, industri asuransi juga harus mengikuti revolusi besar di bidang kesehatan, khususnya Telehealth atau layanan kesehatan jarak jauh.

Peluang Telehealth bagi industri asuransi sendiri sangat tinggi, kata Riswinandi. Pasalnya, data dari OJK menunjukkan, terjadi peningkatan hingga 600 persen kunjungan selama pandemik Covid-19. Ditambah, ada 32 juta pengguna Telehealth baru selama pandemik Covid-19.

Telehealth sendiri membutuhkan sistem untuk melakukan transaksi yang menjadi peluang besar untuk dimanfaatkan oleh industri asuransi.

"Menurut kami, industri asuransi akan memiliki peran penting dalam bisnisnya dan terlebih pada era post covid," tekannya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya