Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli bersama rakyat/Net

Politik

Eks Seskab SBY Jadi Saksi Rizal Ramli Konsisten Perjuangkan Ekonomi Rakyat

MINGGU, 23 AGUSTUS 2020 | 09:41 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penanganan wabah corona yang dilakukan pemerintah terus menjadi sasaran kritik ekonom senior DR. Rizal Ramli.

Bahkan dalam acara virtual 'Tanya Jawab Cak Ulung' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (21/8), gamblang mengurai keraguannya mengenai kemampuan pemerintah keluar dari jurang resesi.

Para pembantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan persoalan utama yang membuat ekonomi Indonesia akan semakin terpuruk, menjadi alasan di balik keraguan Rizal Ramli.

Katanya, pembantu Jokowi hanya punya jurus ilusi yang hanya mengatakan “akan-akan”. Sementara implementasinya keliru.

Salah satu yang dikritik adalah mengenai kebijakan yang cenderung membela masyarakat menengah ke atas yang notabene para pengusaha besar.

Sementara masyarakat kecil yang merasakan dampak perekonomian akibat pandemik tidak digubris.

"Kalau yang gede yang dibantu, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada kredit akan anjlok. Tapi kalau yang dibantu adalah yang menengah ke bawah, maka akan ada pergerakan ekonomi. Kredit akan jalan, daya beli masyarakat terbantu dan itu akan membantu roda perekonomian makro," tegasnya.

Eks Sekretaris Kabinet era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam tidak meragukan pernyataan Rizal Ramli tersebut. Sebab, dia yakin setiap kritik yang disampaikan mantan Menko Kemaritiman itu adalah demi memperjuangkan rakyat kecil.

Dia bahkan bersaksi mengenai konsistensi perjuangan Rizal Ramli karena pernah bekerja bersama.

“Ketika Presiden Gus Dur, Bung Rizal Ramli Menko Perekonomian, saya deputinya. Konsistensi memperjuangkan ekonomi rakyat memang haluannya. Lanjutken!” demikian Dipo Alam mengomentari kritik Rizal Ramli tersebut.

Komentar ini kemudian ditanggapi oleh Rizal Ramli. Menurutnya, saat ini merupakan momentum untuk fokus pada ekonomi rakyat, yang selama ini diabaikan demi mendatangkan investor. Padahal kenyataanya, investor yang dibanggakan tidak kunjung berdampak bagi ekonomi rakyat.

“Dipo, ini momentum untuk fokus pada ekonomi rakyat dan kepentingan nasional, yang selama ini diabaikan demi investor-investor yang ndak nongol-nongol,” tuturnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya