Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/Net
Kinerja kepemimpinan tiga gubernur dalam menangani pandemik virus corona baru (Covid-19) mendapat nilai paling tinggi dari hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Ketiga orang tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berdasarkan data hasil survei Indokator yang diterima
Kantor Berita Politil RMOL, Anies Baswedan mendapat skor paling tinggi, yaitu 72,9 dari 304 responden pemuka opini yang diwawancarai di 20 kota.
Kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat skor yang tidak begitu jauh dari Anies, yakni 72,1. Sementara untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat skor 72,0.
Selain itu, terdapat 4 nama gubernur lainnya yang dimasukan dalam survei tersebut yang memperoleh skor di bawah tiga gubernur tersebut.
Di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mendapat skor 64,5. Kemudian Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dengan skor 64,4. Menyusul, Gubernur Banten Wahidin Halim mendapat skor 63,5. Serta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan skor 62,6.
Hasil survei ini pun mendapat tanggapan dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat Partai Nasdem Saan Mustopa.
Dia menyebutkan, peran pemerintahan provinsi dalam menangani pandemik Covid-19 menjadi tolak ukur masyarakat dalam menilai kinerja pemimpin daerahnya.
Bahkan dia menyatakan, hasil survei ini menggambarkan kemungkinan tiga kepala daerah yang memiliki sense of cirisis tinggi di survei ini akan melenggang pada Pemilu 2024. Sebabnya, mereka cukup apik mengelola kondisi krisis.
"Tiga kepala daerah ini bisa dipahami punya potensi di 2024 yang akan datang," ujar Saan dalam diskusi virtual, Kamis (20/8).
Namun begitu, Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR itu membetkkan masukan kepada ketiga orang gubernur tersebut untuk konsisten menyelesaikan penanganan Covid-19 secara apik.
"Mudah-mudahan tiga kepala daerah ini melenggang di 2024 akan berjalan dengan baik. Kita membutuhkan mereka untuk bisa terus menerus mengolah daerah agar bisa atasi krisis dengan baik," demikian Saan Mustopa menambahkan.
