Berita

Pemaparan survei indikator tentang kekhawatiran terhadap corona yang disampaikan secara virtual/Repro

Politik

Survei Indikator: Dibandingkan Pelaku Usaha, Tokoh Masyarakat Jauh Lebih Khawatir Soal Covid-19

KAMIS, 20 AGUSTUS 2020 | 15:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kekhawatiran masyarakat terhadap pandemik virus corona baru (Covid-19) kembali dijadikan bahan penelitian oleh Indikator Politik Indonesia.

Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, surveinya kali ini menggunakan metodelogi survei elite. Di mana, responden yang dijadikan narasumber wawancaranya adalah para pemuka opini atau tokoh masyarakat sebanyak 304 orang yang berada di 20 Kota di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Burhanuddin menyampaikan hasil temuan umum yang terkait tingkat kekhawatiran pemuka opini terhadap Covid-19 dibandingkan dengan kekhawatiran elite bisnis yang menjadi pimpinan di 7 sektor usaha penyumbang 74 persen lebih GDP di Indonesia.


Hasilnya, 50 persen pemuka opini sangat khawatir terhadap Covid-19 dan elite bisnis hanya 34,8 persen.

"Jadi secara umum kalau bandingkan, elite umum itu jauh lebih sangat khawatir ketimbang elite bisnis terkait Covid-19," ujar Burhanuddin dalam acara rilis survei bertajuk 'Efek Kepemimpinan dan Kelembagaan Dalam Penanganan Covid-19, yang digelar virtual, Kamis (20/8).

Selain itu, Indikator juga menemukan tingkat kekhawatiran yang cukup tinggi di kalangan pemuka opini terhadap dampak Covid-19 yang terbagi ke dalam 3 hal.

Pertama, Burhanuddin mendapatkan 64 persen pemuka opini sangat khawatir Covid-19 berdampak terhadap perekonimian Indonesia, dan 30 persen cukup khawatir.

Kemudian yang kedua, 60 persen pemuka opini juga sangat khawatir dirinya atau anggota keluarganya terkena Covid-19, dan 34 persennya mengaku cukup khawatir.

Adapun yang ketiga, 49 persen responden pemuka opini yang terlibat dalam survei Indikator juga mengaku sangat khawatir tetangga atau temannya terinfeksi Covid-19, dan 42 persennya mengaku cukup khawatir.

"Kita tanya responden dari pemuka opini kita yang menyatakan teman kolega atau keluarga yang terkena Covid-19 ini cukup banyak jumlahnya. Saya terus terang tidak sangka jumlahnya, yaitu 44,4 persen elite yang kita wawancarai itu mengaku teman, kolega kerja, atau anggota keluarga. Ini bukan angka yang kecil," demikian Burhanuddin Muhtadi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya