Berita

Salah satu minimarket di Taiwan/Morris C

Dunia

Serba Ada, Minimarket Jadi Bagian Dari Kehidupan Orang Taiwan

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 11:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Minimarket menjadi salah satu layanan yang paling dibutuhkan oleh semua orang saat ini. Kebutuhan terhadap minimarket membuat pertumbuhannya berkembang dengan pesat.

Berdasarkan laporan dari Nielsen's What's Next for Southeast Asia, pada 2017, Indonesia sendiri memiliki 43.826 minimarket dengan pertumbuhan setiap tahunnya mencapai 3,2 persen.

Angka tersebut memang cukup besar namun Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas. Salah satu negara yang memiliki kepadatan minimaket sangat tinggi adalah Taiwan.


Berdasarkan stastistik terbaru, ada 11.429 minimarket di Taiwan, kepadatannya tertinggi kedua di dunia setelah Korea Selatan. Setiap tahun, jumlahnya pun terus bertambah.

Di Taiwan, Anda bisa menemukan minimarket di manapun, kota besar, kota kecil, pedesaan, hingga daerah gunung setinggi 2.000 meter. Bahkan minimarket ada di setiap jalan.

Seperti halnya di Indonesia, brand minimarket yang berbeda pun kerap berdampingan satu sama lain di Taiwan.

Banyaknya minimarket di Taiwan tentu disebabkan oleh permintaan yang terus meningkat dari masyarakatnya. Orang Taiwan menyukai minimarket karena lingkungan belanjanya yang bersih dan cerah.

Jenis barang di minimarket juga berubah dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen Taiwan yang menginginkan inovasi dan perubahan. Misalnya area minuman dingin yang hampir setiap bulan memiliki minuman baru. Selain makanan dan minuman, minimarket di Taiwan juga menjual produk kebersihan, alat tulis, obat-obatan sederhana, mainan, koran, majalah, dan sebagainya.

Dalam setiap hari-hari besar, minimarket selalu menghadirkan tema ang berubah-ubah, seperti halnya menjual kado coklat saat Valentine hingga hidangan khas Tahun Baru Imlek.

Produk siap saji adalah keunggulan dari minimarket di Taiwan. Biasanya, hampir di setiap minimarket terdapat hotspot telur teh, mesin penggangan, hingga microwave. Makanan disediakan di lemari es dan tinggal dipanaskan., mulai dari nasi, mie, bakmi, hingga ubi dan hot dog.

Guna menarik konsumen masuk kedalam minimarket, para pebisnis Taiwan berupaya menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi. Pada musim panas, Anda dapat membeli dua minuman hanya dengan 1 dolar NT atau sekitar Rp 500 atau membeli dua kaleng minuman dan dapat mengambil undian di kasir. Hadiahnya dari diskon 20 hingga 90 persen dari jumlah pembayaran.

Minimarket di Taiwan juga meluncurkan tema produk edisi terbatas, seperti es krim cone rasa susu segar Hokkaido dan rasa matcha Shizuoka dalam jumlah terbatas musiman, yang membuat antrean panjang orang untuk membeli.

Seperti di Indonesia, minimarket di Taiwan juga sering mengadakan kegiatan doorprize berdasarkan akumulasi poin. Misalnya untuk setiap pembelanjaan 40 dolar NT atau Rp 20 ribu akan mendapatkan stiker kecil "satu poin". Stiker tersebut dikumpulkan dalam jumlah tertentu hingga dapat ditukar dengan miniatur mobil balap atau mug dan tas bergambar kartun.

Minimarket di Taiwan pun menyediakan berbagai produk jasa untuk meningkatkan kedekatan dengan masyarakat. Misalnya dengan menitipkan kiriman paket pada siang hari karena orang-orang Taiwan bekerja, Sehingga mereka yang pulang kerja bisa terlebih dulu mampir ke minimarket.

Yang lebih menarik lagi, ada minimarket yang menyiapkan layanan di luar umumnya seperti area kecantikan, gymnasium, area roti yang dipanggang langsung di tempat, hingga toko buku. Bahkan ada minimarket yang memiliki area membaca untuk anak, dan karyawan minimarket akan menceritakan kisah kepada anak-anak pelanggan.

Dengan banyak fasilitas yang dimiliki, tak ayal orang Taiwan menjadikan minimarket sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Di tengah pandemik Covid-19, minimarket juga menyediakan masker dengan mudah.

Melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (19/8), Taipei Economic dan Trade Office (TETO) Jakarta mengajak Anda untuk membandingkan minimarket di Taiwan dan Indonesia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya