Berita

Pemandangan di Naufragio Bay, Galapagos, Ekuado/Net

Dunia

Ilmuwan Temukan 30 Spesies Baru Di Laut Dalam Kepulauan Galapagos

SELASA, 18 AGUSTUS 2020 | 15:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas Taman Nasional Kepulauan Ekuador mengumumkan penemuan  30 spesies baru invertebrata di perairan dalam yang mengelilingi Galapagos oleh tim ilmuwan kelautan internasional pada Senin (17/8).

Taman Nasional Galapagos (GNP) mengatakan para ahli laut dalam itu telah menemukan komunitas karang dan spons yang rapuh termasuk 10 karang bambu, empat oktokoral, satu bintang rapuh dan 11 spons, serta empat spesies baru krustasea yang dikenal sebagai lobster jongkok.

“Penemuan ini termasuk karang lunak soliter raksasa pertama yang dikenal dengan Pasifik Timur Tropis, genus spons kaca baru yang dapat tumbuh dalam koloni dengan lebar lebih dari satu meter dan, kipas laut berwarna-warni yang menampung segudang spesies terkait," kata Charles Darwin Foundation (CDF) dari kepulauan itu mengatakan dalam pernyataan terpisah.

Para ilmuwan dari CDF, bekerja sama dengan Direktorat Taman Nasional dan Ocean Exploration Trust, menyelidiki ekosistem laut dalam di kedalaman hingga 3.400 meter menggunakan Remote Operated Vehicle (ROV) yang canggih, dikutip dari AFP, Selasa (18/8).

Kedua ROV, Argus dan Hercules, dioperasikan dari kapal eksplorasi Nautilus setinggi 64 meter, yang melakukan penyelidikan laut dalam pada tahun 2015.

“Laut dalam tetap sebagai perbatasan terakhir bumi dan studi ini memberikan gambaran sekilas tentang komunitas yang paling tidak dikenal di Kepulauan Galapagos,” kata ilmuwan kelautan CDF Pelayo Salinas de Leon, yang memimpin penelitian dan mengumumkan temuannya pada Senin (17/8).

Ekspedisi ini untuk pertama kalinya menjelajahi tiga gunung bawah laut yang curam, atau gunung bawah laut yang terletak di dekat pulau Darwin dan Wolf di utara kepulauan itu. Daerah ini adalah rumah bagi populasi hiu terbesar di dunia.

“Gunung laut yang masih asli ini berada di dalam Galapagos Marine Reserve dan dilindungi dari praktik manusia yang merusak seperti memancing dengan pukat dasar atau penambangan laut dalam yang diketahui memiliki dampak bencana pada komunitas yang rapuh. Sekarang menjadi tanggung jawab kami untuk memastikannya tetap murni untuk generasi yang akan datang,” kata Salinas de Leon.

Dr Nicole Raineault, Kepala Ilmuwan dari Ocean Exploration Trust mengatakan penemuan ini penting untuk dilakukan agar manusia bisa mengetahui apa saja isi laut dalam yang tidak mungkin dijangkau dengan penyelaman yang biasa.

“Para ilmuwan yang mempelajari video, data, dan spesimen yang dihasilkan membuat sejumlah penemuan baru yang mencengangkan, mengingatkan kita betapa sedikit yang kita ketahui tentang laut dalam,” kata Raineault.

Galapagos adalah sebuah kepulauan yang terdiri dari 13 pulau-pulau berapi dan bebatuan. Galapagos terletak di Samudra Pasifik sekitar 1.000 kilometer sebelah barat pesisir Amerika Selatan. Secara politis, Galapagos merupakan bagian dari Ekuador.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya