Berita

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim/Net

Politik

Satyo Purwanto: Nadiem Makarim Tidak Kredibel Dan Gagal Pahami Suasana Kebatinan Siswa

MINGGU, 16 AGUSTUS 2020 | 11:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Dunia pendidikan yang lambat tertata di tengah pandemik sudah cukup untuk menyatakan bahwa Nadiem Makarim tidak kredibel menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Ini Nadiem memang nggak becus jadi Menteri Pendidikan,” ujar Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).

Satyo Purwanto menilai, sudah enam bulan lamanya Nadiem membiarkan dunia pendidikan nasional tidak karuan. Tidak ada kebijakan belajar di tengah pandemik yang menyasar siswa dan mahasiswa tidak mampu.

Padahal tidak sedikit dari peserta didik kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Selain keterbatasan gawai dan kuota internet, peserta didik juga dihadapkan pada kenyataan bahwa ekonomi orang tua mereka terdampak corona.

“Jadi terlambat empati untuk beban para orang tua yang juga terhimpit karena perekonomian semakin berat,” sambungnya.

Tidak hanya itu, Nadiem juga sempat mengeluarkan kebijakan yang menuai kontroversi, yaitu Program Penggera Organisasi Pendidikan (POP). Muhammadiyah, NU, dan PGRI bahkan terang-terangan menarik diri dari program ini.

Selain itu, mantan Sekjen ProDEM ini menilai bahwa terancam gagalnya kurikulum pendidikan darurat di tengah Covid-19 dikarenakan pemerintah tidak dapat memberikan keputusan yang logis.

"Nadiem tidak kredibel dalam dunia pendidikan, tidak memiliki passion dan tidak sanggup merasakan suasana kebatinan para orang tua murid, pelajar dan mahasiswa yang sangat terbebani dengan pelajaran jarak jauh yang tidak diberikan solusi komprehensif oleh pemerintah," pungkas Satyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya