Berita

Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai/Net

Politik

Komentari Penghargaan Untuk Fadli Dan Fahri, Natalius Pigai: Kalau Saya Orang Papua Sudah Duga Jokowi Rasis

SABTU, 15 AGUSTUS 2020 | 14:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai tetap meyakini tanda jasa kehormatan RI Bintang Mahaputra Nararaya yang dianugerahkan Presiden Joko Widodo kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah hanya sebatas basa-basi.

Dia pun bertanya setengah menantang, apakah Jokowi bakal menggaet dua mantan pimpinan DPR itu masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Saya tetap konsisten pada pendapat, jika Jokowi bukan pendendam dan pembenci, kenapa Fadli Zon dan saya (yang) diusul Pak Prabowo (jadi menteri) tapi Jokowi tolak?" kata Natalius Pigai kepada redaksi yang juga dia posting di akun Twitter @NataliusPigai2, Sabtu (15/8).

"Penghargaan sekedar basa-basi. Pasca penghargaan ini, apa Jokowi aakan tunjuk Fadli dan Fahri jabatan?" sambung dia.

Natalius Pigai sebelumnya sudah pernah menyampaikan, dia dan Fadli Zon pernah ditolak Jokowi sebagai calon menteri yang disodorkan Prabowo Subianto.

Tokoh asal Papua ini yakin, dia dan Fadli Zon ditolak Jokowi karena alasan benci dan dendam.

"Bukan kita rendahkan bintang jasa negara, tapi jasa itu diberi oleh yang pendendam, benci dan tidak kredibel. Saya dan Fadli Zon diusulkan oleh Pak Prabowo jadi menteri, tapi Jokowi tolak kami dua," kata Natalius Pigai, Selasa lalu (11/8).

Kembali pada pernyataan Natalius Pigai hari ini, dia sudah mengetahui jawabatan kenapa dia ditolak jadi menteri.

"Kalau saya orang Papua sudah duga, dia (Presiden Jokowi) rasis dan benci Papua," ucap dia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya