Berita

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu /Net

Dunia

Turki Ancam Lanjutkan Operasi Lintas Batas Jika Irak Terus Mengabaikan Keberadaan Teroris PKK Di Negaranya

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 16:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri Turki mengancam akan melanjutkan operasi lintas batasnya melawan kelompok PKK ilegal di Irak utara jika Baghdad terus mengabaikan kehadiran kelompok itu di wilayah tersebut. Turki juga mendesak otoritas Irak untuk bekerja sama.

Dalam keterangan tertulis yang diterbitkan hari ini Kamis (13/8) Kemenlu Turki akan mengambil tindakan yang dianggap perlu jika Irak dianggap tidak bisa diajak bekerja sama.

“Negara kami siap bekerja sama dengan Irak dalam masalah ini. Namun, jika kehadiran PKK di Irak terus diabaikan, negara kami bertekad untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk keamanan perbatasannya di mana pun itu,” kata kementerian, seperti dikutip dari Hurriyet Daily, Kamis (13/8).

Ankara mengatakan tindakan tegas terhadap elemen kelompok teroris PKK di Irak mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah negara itu, dan Turki siap bekerja sama untuk mengatasi masalah tersebut.

"Turki siap untuk bekerja sama dengan Irak dalam menangani masalah PKK," kata pernyataan itu, menekankan bahwa kelompok teroris itu juga menantang kedaulatan, integritas wilayah, keamanan dan stabilitas Irak.

Ankara juga mengundang beberapa negara dan organisasi regional yang membuat klaim tidak berdasar terhadap Turki untuk mengakhiri pendekatan mereka karena itu mendorong lahirnya kelompok teroris.

Turki telah lama melancarkan operasi lintas batas ke Irak utara tempat PKK bersembunyi. Pada bulan Juni, Ankara melancarkan serangan darat baru yang dijuluki Operation Claw Tiger yang membuat pasukan Turki maju lebih jauh ke Irak.

Sebelumnya, pada 11 Agustus lalu pihak militer Irak mengatakan serangan udara Turki di Irak utara menewaskan dua anggotanya, seorang penjaga perbatasan dan sopir mereka. Akibat insiden tersebut Kementerian Luar Negeri Irak akhirnya membatalkan kunjungan menteri pertahanan Turki.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya