Berita

Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Din Syamsuddin/Net

Politik

Din Syamsuddin: Kalau Ikut Indikator PBB, 150 Juta Orang Di Negeri Ini Miskin

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 15:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Angka kemiskinan yang dirilis pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2020 diragukan oleh banyak pengamat ekonomi dan tokoh nasional di tanah air.

Tak terkecuali oleh Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Din Syamsuddin.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpendapat, data kemiskinan Indonesia yang dicatat pemerintah naik 9,78 persen atau menjadi 26,42 juta jiwa jauh lebih rendah jika indikator penghitungan yang dipakai merunut patokan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Adapun dalam indikator yang dipakai PBB, orang masuk dalam kategori miskin adalah mereka yang berpenghasilan di bawah 2 dolar AS per hari.

Sementara garis kemiskinan yang dipatok BPS sebesar Rp 454.652 per kapita per bulan atau kurang lebih Rp 15 ribu per hari.

“Jadi kalau mengikuti indikator dari PBB, maka di atas 150 juta rakyat negeri ini yang miskin," ujar Din Syamsuddin dalam diskusi virtual, Kamis (13/8).

Terlebih lagi, lanjut mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu, pandemik virus corona baru (Covid-19) yang melanda Indonesia juga memperbesar dampak perekonomian masyarakat.

"Dan ini semua semakin diperparah dengan pandemik Covid-19. Walaupun gelagat resesi ekonomi ini sudah terjadi jauh sebelum pandemi Covid-19 dan semakin diperburuk oleh pandemik Covid-19," ungkapnya.

"Dan kita menyaksikan tata kelola negara ini tidak cukup mampu untuk mengatasi itu semua," demikian Din Syamsuddin menambahkan. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya