Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Baranusa: Jokowi Didukung Untuk Bawa Perubahan, Bukan Kegaduhan

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 13:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dianggap kembali mengkhianati para pendukungnya karena memberikan tanda kehormatan bintang Mahaputra Nararya kepada dua politisi, yakni Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan. Menurutnya, penghargaan yang diberikan Jokowi tersebut membuat kecewa dan dinilai sebagai upaya pembungkam terhadap kritik kepada pemerintah.

"Penghargaan yang diberikan Jokowi kepada duo F menunjukkan bahwa rezim Jokowi ini sangat menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya tanpa melihat bagaimana perasaan relawannya sendiri yang telah berjuang mati-matian mendukungnya saat pilpres 2019 kemarin," ujar Adi Kurniawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/8).

Selain itu kata Adi, pemerintahan Jokowi juga sangat terang-terangan melakukan pengkhianatan terhadap pendukungnya sendiri.

Salah satunya juga saat mengangkat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan yang dinilai sudah jelas merupakan rival Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.

"Lagi-lagi pemerintahan Jokowi mengkhianati pendukungnya sendiri," kesalnya.

Bahkan sambung Adi, pemerintahan Jokowi juga kerap membuat gaduh di tengah kesulitan ekonomi dan Pandemik Covid-19.

"Mereka itu didukung agar supaya membawa perubahan bagi hidup rakyat, bukan selalu menciptakan kegaduhan," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya