Berita

Ahli epidemiologi dan biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono/Net

Nusantara

Saran Ahli Epidemiologi, Jakarta Jangan Ikutan Sesat Pakai Zonasi Warna

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 08:56 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Penggunaan istilah zona warna dalam penanganan kasus corona baru alias Covid-19 dinilai sebagai sebuah kesesatan. Pemerintah didesak menyetop penggunaan istilah tersebut karena risiko penularan Covid-19 sangat dipengaruhi mobilitas penduduk.

Demikian yang disampaikan ahli epidemiologi dan biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya

"Ada yang bilang zonasi hijau, atau orange, sesungguhnya hanya ada merah terang, merah gelap atau merah membara. Waspadalah!" ujar Pandu seperti dikutip redaksi pada Kamis (13/8).


Menurut Pandu, di seluruh wilayah Indonesia potensi penularan terhadap virus corona masih terbilang tinggi. Terkhusus untuk Jakarta, dirinya mewanti-wanti agar tidak ikut-ikutan menggunakan istilah zona warna.

"Jakarta atau tepatnya Jabodetabek itu wilayah berisiko tinggi untuk penularan Covid-19. Sebaiknya jangan ikut-ikutan sesat pakai istilah zonasi warna, tanpa basis yang kurang bisa dipercaya," jelasnya.

Oleh karena itu, Pandu meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk senantiasa menguatkan surveilans terutama pelacakan kasus dan gencar mempromosikan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Lindungi dirimu dan orang lain dengan selalu pakai masker," tutup Pandu. 

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya