Berita

Peraih nobel sastra, Svetlana Alexievich/Net

Dunia

Peraih Nobel Sastra Belarus Svetlana Alexievich Mendesak Lukashenko Mundur Secara Sukarela

KAMIS, 13 AGUSTUS 2020 | 07:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penulis yang juga peraih nobel, Svetlana Alexievich, ikut angkat bicara tentang kerusuhan besar yang menimbulkan banyak korban pasca pemilihan Belarus yang menenangkan kembali petahana Alexandr Lukashenko.

Alexievich mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat polisi terhadap pengunjuk rasa di negaranya dan mendesak orang kuat Alexander Lukashenko untuk pergi dengan damai dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu.

Penulis berusia 72 tahun ini memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2015 atas karyanya yang mencatat kengerian perang dan kehidupan di bawah rezim Soviet yang represif termasuk bencana Chernobyl tahun 1986.

Dalam reaksi publik pertamanya terhadap protes yang meletus di seluruh Belarusia terkait pemilihan presiden yang disengketakan hari Minggu, ia mengatakan kepada Radio Liberty / Radio Free Europe bahwa Lukashenko harus mundur secara damai untuk mencegah perang saudara berdarah.

"Pergilah sebelum terlambat, sebelum Anda melemparkan orang ke dalam jurang yang mengerikan, ke dalam jurang perang saudara," dia memohon kepada Lukashenko, yang telah lama dia kritik, seperti dikutip dari AFP, Kamis (13/8).

"Anda hanya menginginkan kekuasaan dan keinginan Anda akan berakhir dengan darah," katanya, seraya menuduh pemerintah Belarusia menyatakan perang terhadap rakyat mereka sendiri.

Dia menyatakan keterkejutannya atas tindakan polisi anti huru hara yang dianggapnya tidak manusiawi dan kejam, dan mengatakan bahwa kejadian ini sebelumnya tidak terbayangkan dan menunjukkan bahwa Minsk mungkin telah membawa bala bantuan dari Rusia.

Sebelum pemilihan presiden yang digelar hari Minggu, Alexievich mengatakan dia akan memilih saingan oposisi utama Lukashenko, Svetlana Tikhanovskaya. Alexievich juga mengatakan dirinya mengerti mengapa Tikhanovskaya, seorang pemula politik meninggalkan Belarus pada hari Selasa demi keselamatan ke negara tetangganya, Lithuania.

"Dia tetap menjadi simbol perubahan, berjuang untuk kehidupan baru. Dia melakukan apa yang dia bisa. Aku tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentangnya," kata Alexievich.

Dia mengatakan bahwa dirinya juga mendukung rencana politisi oposisi Valery Tsepkalo, mantan diplomat yang istrinya berada di tim kampanye Tikhanovskaya.

Tsepkalo pada hari Rabu mengumumkan rencana untuk membentuk gerakan politik yang disebut Front Keselamatan Nasional untuk melanjutkan perjuangan oposisi.

Alexievich mengungkapkan kekagumannya kepada para pengunjuk rasa Belarusia dengan mengatakan: "Saya benar-benar jatuh cinta dengan rakyat saya selama beberapa minggu terakhir."

"Mereka adalah orang-orang yang sangat berbeda, kekuatan mereka sangat berbeda. Sebelumnya saya dulu sedikit kecewa tapi sekarang tidak."

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya