Berita

Korea smart shelter/Net

Dunia

Canggih! Korea Selatan Bangun Smart Shelter Pintunya Terbuka Jika Suhu Penumpang Di Bawah 37,5 Derajat Celsius

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 18:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Korea Selatan terus meningkatkan inovasi teknologi mereka dalam perang melawan covid-19, terbaru mereka menciptakan teknologi Smart Shelter yang memiliki pintu pemeriksaan suhu dan lampu desinfeksi ultraviolet yang dipasang di setiap halte bus.

Sepuluh fasilitas canggih telah dipasang di distrik timur laut Seoul yang menawarkan perlindungan dari hujan, panas, dan tentunya  virus corona.

Untuk masuk, penumpang harus berdiri di depan kamera pencitraan termal otomatis, dan pintunya hanya akan terbuka jika suhu mereka di bawah 37,5 derajat Celcius (99,5 Fahrenheit). Mereka juga memasang sebuah kamera terpisah di bagian bawah untuk menguji suhu anak-anak.

Di dalam bilik berdinding kaca yang harganya masing-masing sekitar 100 juta won atau setara dengan 84 ribu dolar AS terdapat sistem AC yang memiliki lampu ultraviolet untuk membunuh virus sekaligus mendinginkan udara. Untuk kenyamanan, mereka juga memasang wifi gratis di setiap shelter.

Selain itu ada juga fasilitas dispenser untuk membersihkan tangan, dan pengguna disarankan untuk memakai masker wajah setiap saat, dengan jarak setidaknya satu meter dari yang lain.

“Kami telah memasang semua tindakan anti virus corona yang tersedia yang dapat kami pikirkan di stan ini,” kata Kim Hwang-yun, pejabat distrik yang bertanggung jawab atas proyek Smart Shelter, seperti dikutip dari AFP, Rabu (12/8).

Sejak dipasang minggu lalu, setiap stan telah digunakan oleh sekitar 300 hingga 400 orang setiap hari, kata Kim.

Untuk memastikan penumpang tidak ketinggalan bus, ada sebuah panel yang menampilkan perkiraan waktu kedatangan sementara layar menyiarkan langsung lalu lintas di luar.

Korea Selatan mengalami salah satu wabah virus corona awal terburuk di luar China tetapi mengendalikannya secara luas dengan program yang disebut 'lacak, uji, dan obati' yang ekstensif sementara tidak pernah memberlakukan penguncian wajib.

Kim Ju-li, seorang ibu rumah tangga berusia 49 tahun yang menggunakan halte bus baru untuk pertama kalinya, mengatakan: "Saya merasa sangat aman di sini karena saya tahu orang lain di sekitar saya telah diperiksa suhu mereka sebaik saya."

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya