Berita

Ekonomi Inggris jatuh ke dalam resesi/Net

Dunia

Terlambat Lockdown, Kontraksi Ekonomi Inggris Paling Buruk Di Antara G7

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 14:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris secara resmi telah masuk ke dalam jurang resesi setelah terjadi kontraksi sebesar 20,4 persen untuk kuartal kedua tahun ini dan 2,2 persen pada kuartal pertama.

"Resesi yang disebabkan oleh pandemik virus corona telah menyebabkan penurunan PDB (produk domestik bruto) kuatal terbesar yang pernah tercatat," ujar Wakil Ahli Statistik Kantor Statistik Nasional (ONS), Jonathan Athow pada Rabu (12/8).

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi kuartal II yang dialami oleh Inggris sangatlah buruk. Bahkan, data dari The Guardian menunjukkan, kontraksi ekonomi Inggris untuk kuartal II paling buruk di antara negara-negara G7.

Kontraksi paling kecil dialami Jepang dengan 7,6 persen, lalu AS dengan 9,5 persen, Jerman dengan 10,1 persen, Kanada dengan 12 persen, Italia dengan 12,4 persen, Prancis dengan 13,8 persen, dan Inggris 20,4 persen.

Politisi Partai Buruh, Annaliese Dodds mencuit, ekonomi Inggris juga lebih buruk dari negara-negara Eropa lainnya. Di mana Uni Eropa secara keseluruhan mengalami penyusutan sebesar 11,9 persen pada kuartal II.

Ekonom dari Pantheon, Sam Tombs mengatakan, buruknya kontraksi yang dialami Inggris dikarenakan lambatnya penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson.

"Kegagalan pemerintah Inggris untuk mengunci lebih awal dan membasmi Covid-19 dengan cepat menjadi salah satu kesalahan kebijakan ekonomi makro terbesar di zaman modern," ujarnya.

"Kita semua sudah membayar harga yang mahal," sambungnya.

Inggris sendiri baru memberlakukan kuncian atau lockdown pada 23 Maret 2020. Negara-negara Eropa, seperti Jerman, Italia, dan Prancis sudah menetapkan kuncian jauh sebelum Inggris.

Saat ini, jumlah kasus Covid-19 di Inggris sudah mencapai lebih dari 313 ribu dengan angka kematian mencapai 46.526.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya