Berita

Aparat berjaga saat protes keras meletus menjadi kerusuhan di Beograd Serbia/Net

Dunia

Pemimpin Oposisi Serbia Protes Keras Atas Tuduhan Terhadapnya Gara-gara Pengumpulan Massa

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 12:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemimpin oposisi Serbia, Dragan Djilas, mengatakan bahwa polisi mengajukan tuntutan pidana terhadapnya atas pertemuan yang diselenggarakan sebagai bentuk dukungan untuk keluarganya selama keadaan darurat.

Pertemuan itu diadakan di depan gedung tempat tinggal mantan istri dan anak-anaknya sehari setelah aktivis Partai Progresif Serbia (SNS) berkumpul di atas gedung tetangga, meneriakkan penghinaan terhadap Djilas.

Pertemuan serupa diadakan selama berhari-hari selama jam malam dengan partisipasi setidaknya satu pejabat tinggi SNS.  

“Polisi mengajukan tuntutan terhadap saya atas pengumpulan dukungan di depan gedung tempat anak-anak saya tinggal. Sidang telah dijadwalkan pada 1 September. Pertemuan itu diselenggarakan untuk mencegah para perusuh mengulangi nyanyian ofensif mereka,” kata Djilas kepada media, seperti dikutip dari N1, Selasa (11/8).

Dia mengatakan polisi tidak melakukan pekerjaan mereka ketika para perusuh berkumpul di teras atap gedung, menyalakan obor, dan meneriakkan slogan-slogan dan penghinaan.  

“Negara dan polisi tidak melakukan pekerjaan mereka dan orang-orang turun ke jalan untuk mencegah para perusuh mengulangi apa yang mereka lakukan. Negara, yang mengorganisir nyanyian dan obor, sekarang mengajukan tuntutan terhadap kami yang membela hak anak untuk hidup normal,” kata pemimpin Partai Kebebasan dan Keadilan (SSP) itu.

Sebelumnya, Djilas mengatakan pada hari Selasa (4/8) empat orang yang datang untuk mendukungnya ditahan dan didenda masing-masing 50.000 Dinar (425 Euro). karena melanggar jam malam.

Beberapa pekan Beograd bergemuruh oleh aksi unjuk rasa yang meluas di kota-kota besar yang dimulai dari protes terhadap pemberlakuan jam malam sebagai penanganan Covid-19.

Aksi melebar menjadi protes terhadap pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic yang memintanya mundur.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya