Berita

TikTok/Net

Dunia

Aksi Boikot TikTok Dan WeChat Oleh Trump Jadi Bumerang Bagi Apple

MINGGU, 09 AGUSTUS 2020 | 14:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk melarang penggunaan aplikasi China, termasuk TikTok dan WeChat, di Amerika Serikat (AS) memicu isu baru.

Profesor keuangan dan ekonomi di Pascasarjana Bisnis Universitas Columbia, Wei Shangjin mengungkap, akan ada banyak perusahaan AS yang terdampak jika aplikasi populer China tersebut diblokir oleh Washington.

Wei mengurai, langkah Trump yang memberikan waktu 45 hari agar TikTok bisa dijual murah ke perusahaan AS bisa menjadi "contoh" bagi pemerintahan Presiden Xi Jinping.


"Jika China meniru langkah Trump, beberapa perusahaan multinasional AS berpotensi menjadi ancaman nasional. (Beijing) akan memaksa mereka dibeli oleh perusahaan China," ujarnya, mengutip The Strait Times.

"Meskipun pemerintah China belum melakukannya, risiko kini semakin tinggi," sambung Wei yang pernah menjabat sebagai Kepala Ekonomi Asian Development Bank periode 2014-2016.

Pada Kamis lalu (6/8), Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang transaksi entitas AS dengan prusahaan teknologi China ByteDance sebagai pemilik TikTok. Larangan tersebut dimulai pada 15 September 2020.
Sehingga, ByteDance harus segera mencari pembeli AS dalam kurun waktu singkat jika ingin menyelamatkan operasinya di AS.

Bukan hanya untuk TikTok, perintah eksekutif Trump juga berlaku untuk aplikasi jejaring sosial WeChat milik raksasa teknologi China, Tencent.

Wei menerangkan, walaupun keputusan Trump bisa menghasilkan keuntungan jangka pendek bagi AS, tetapi tindakan tersebut memicu risiko yang besar bagi kepentingan Washington, khususnya dalam perdagangan internasional dan domestik.

"Bagaimana kepercayaan para pebisnis jika pemerintah berasumsi dapat memeras perusahaan swasta sesuka hati?" tanya Wei.

Analisis Wei tersebut tampaknya sudah mulai terbukti. Berdasarkan laporan surat kabar China, Global Times pada Minggu (9/8), Beijing akan melakukan serangan balasan atas tindakan Trump terhadap TikTok dan WeChat.

Pemblokiran WeChat bisa membuat raksasa teknologi AS, Apple, kehilangan pengguna China yang menyumbang 20 persen dari perdagangan global perusahaan.

Dari hasil survei yang dilakukan Global Times pada Jumat (7/8), masyarakat umum diminta untuk memilih, antara Apple dan WeChat, jika aplikasi tersebut dihapuskan dari Apple Store.

Hasilnya, dari 850.000 orang yang berpartisipasi, sebanyak 800.900 di antaranya mengatakan akan beralih ke ponsel Android, utamanya buatan Huawei.

Pengamat industri menyebut, keputusan Trump untuk memblokir TikTok dan WeChat justru memperkuat daya saing Huawei.

Saat ini, aplikasi TikTok sudah diunduh lebih dari 175 juta kali di AS dan lebih dari satu miliar secara global.

Sementara itu, aplikasi WeChat bukan hanya sekadar jejaring sosial, namun juga digunakan sebagai alat pembayaran oleh setiap pengguna seluler China.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya