Berita

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Net

Politik

KLB PARTAI GERINDRA

Prabowo Kembali Jadi Ketum Karena Jokowi Tidak Bisa Nyapres Lagi

SABTU, 08 AGUSTUS 2020 | 17:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Prabowo Subianto kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra tahun 2020, Sabtu (8/8).

Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, masih dipertahankannya Prabowo sebagai ketum bisa dilihat dari dua kacamata politik.

Pertama, masih ada keinginan Prabowo atau Gerindra untuk mengusung Menteri Pertahanan itu pada Pemilihan Presiden 2024.

Keinginan ini bisa jadi didasari bahwa nama Prabowo masih masuk dalam lima besar tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon presiden.

"Selain itu, parameter lain yang digunakan adalah, dua kali pilpres lawan terberat Prabowo adalah Jokowi, sedangkan dalam pilpres mendatang, Jokowi sudah tidak bisa maju sehingga ini bisa saja dibaca sebagai peluang untuk menang masih terbuka," ujar Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/8).

Kedua, sampai saat ini belum terlihat siapa yang pantas untuk menggantikan Prabowo, dan belum terlihat ada yang diistimewakan oleh Prabowo.

Petinggi Gerindra yang memiliki peluang untuk memimpin partai karena faktor kedekatan dengan Prabowo bukan hanya Sandiaga Uno, tetapi ada juga beberapa nama lain seperti Fadli Zon yang pernah menjadi wakil ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad yang saat ini menjadi wakil ketua DPR, Edhy Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah nama lainnya.

Untuk Sandiaga Uno yang digadang-gadang maju di pilpres mendatang, lanjut Iwel Sastra, kalau ingin mengincar posisi RI 1, maka peluangnya sangat tipis untuk menjadikan Gerindra sebagai kendaraan politik.

"Peluang yang masih terbuka menjadi cawapres, itu pun kalau Prabowo gandeng Sandi kembali sebagai pasangannya seperti pilpres tahun lalu," sebutnya.

"Sebaiknya Sandiaga berusaha untuk terus meningkatkan elektabilitas, siapa tahu dengan elektabilitas yang makin tinggi ada partai lain yang nanti meliriknya untuk diusung, baik sebagai capres maupun wapres," tambah Iwel Sastra menyarankan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya