Berita

Unjuk rasa untuk mendukung calon potensial telah diadakan di ibukota Minsk/Net

Dunia

Kontributor Media Jerman Ditangkap Aparat Keamanan Belarus, Diduga Terkait Pemilihan Presiden

SABTU, 08 AGUSTUS 2020 | 06:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jelang pemilihan presiden yang akan digelar pada Minggu (9/8), pemerintah Belarus menargetkan penangkapan terhadap wartawan independen, salah satu yang menjadi korban adalah seorang reporter media Jerman Deutsche Welle (DW).

Jurnalis lepas Alexander Burakov, yang menjadi koresponden dari Belarus untuk layanan DW berbahasa Rusia, sedang bersiap untuk merayakan ulang tahun ke-46 bersama keluarganya pada hari Kamis (6/8). Namun malang ia malah ditahan di sel penahanan sementara setelah ditangkap sebanyak dua kali oleh polisi di kampung halamannya, Mogilyov, sekitar 200 kilometer di timur ibukota, Minsk.

Burakov dihentikan oleh polisi pada Rabu malam (5/8) waktu setempat karena dicurigai ‘mengangkut alkohol palsu’, katanya kepada pusat hak asasi manusia non-pemerintah Viasna.

Setelah polisi memeriksa mobil Burakov dan tidak menemukan apa pun, petugas menuding bahwa kendaraan yang dimilikinya sejak 2013 itu adalah hasil curian dan nomor identifikasi mobil tersebut mungkin telah dipalsukan. Akibatnya, wartawan tersebut dibawa ke kantor polisi setempat.

Beberapa jam kemudian, Burakov dibebaskan - hanya untuk ditangkap lagi setelah keluar beberapa langkah dari kantor polisi. Boris Vyrvich, kepala cabang lokal Asosiasi Jurnalis Belarusia di Mogilyov, mengatakan kepada DW bahwa menurut para saksi, Burakov telah bertengkar dengan seorang wanita tak dikenal di depan kantor polisi dan berteriak: "Ini provokasi." Setelah itu, dia ditangkap.

Penangkapan Rabu malam menjadi yang kedua bagi Burakov dalam dua bulan terakhir. Dia sebelumnya ditangkap pada 8 Mei dan dijatuhi hukuman kurungan selama 10 hari di fasilitas penahanan sementara. DW mencoba menghubungi Burakov beberapa kali pada hari Kamis tetapi telepon genggamnya dimatikan.

Burakov sebenarnya sudah menduga akan ditahan. Beberapa hari sebelum penangkapan, dia memberi tahu DW bahwa dirinya merasa khawatir tentang kemungkinan upaya pihak berwenang untuk mencegah jurnalis independen yang meliput pemilihan presiden.

DW mengutuk penangkapan Burakov dan meminta pihak berwenang untuk menjamin kebebasan pers di Belarusia.

“Upaya intimidasi terhadap koresponden kami, Burakov, menunjukkan dengan sangat jelas situasi sulit bagi wartawan di Belarus,” kata Manuela Kasper-Claridge, pemimpin redaksi DW, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (7/8).

Burakov menjadi reporter terbaru yang ditangkap dalam tindakan keras pemerintah terhadap jurnalis dan blogger. Pengamat hak asasi yang dihubungi DW mengatakan bahwa penargetan jurnalis terkait erat dengan pemilihan presiden hari Minggu mendatang.

“Jurnalis dituntut, dihalangi dari pekerjaan mereka dan bahkan ditangkap. Ini tidak dapat diterima dan harus dikutuk dengan keras. Saya mengimbau para pejabat di Belarus untuk akhirnya memperhatikan kebebasan pers dan membiarkan jurnalis bekerja tanpa hambatan,” kata Kasper-Claridge.

Kepala  Asosiasi Jurnalis Andrey Bastunets  mengatakan Belarusia telah menghitung lebih dari 100 kasus penuntutan terhadap anggota pers di seluruh negeri sejak Januari. 80 persen di antaranya terjadi setelah dimulainya kampanye presiden pada awal Mei.

Dia mengatakan pihak berwenang jelas ingin mencegah pengamat independen dan jurnalis meliput pemilihan.

Kelompok advokasi media internasional Reporters Without Borders meminta pihak berwenang di Belarus untuk memastikan bahwa liputan independen akan tetap diizinkan, dan untuk mengatasi penganiayaan jurnalis oleh polisi. Jurnalis asing juga dilarang bekerja secara bebas, “atas perintah Presiden Alexander Lukashenko”, lapor kelompok itu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya