Pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah/Net
Banyak spekulasi yang berkembang atas insiden ledakan yang terjadi di Ibukota Beirut pada Selasa lalu. Salah satunya adalah tudingan yang diarahkan kepada kelompok Hizbullah sebagai penyebabnya.
Kepala Hizbullah Hassan Nasrallah dengan tegas membantah tudingan yang menyebut bahwa gerakan Syiahnya yang kuat telah menyimpan senjata di lokasi ledakan.
"Saya dengan tegas menyangkal rumor semacam itu," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi tiga hari setelah insiden ledakan di pelabuhan Beirut yang menewaskan lebih dari 150 orang.
"Kami tidak memiliki apa-apa di pelabuhan: tidak ada depot senjata, atau depot rudal atau rudal atau senapan atau bom atau peluru atau amonium nitrat," katanya, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (7/8).
Nasrallah mengatakan ledakan ini harus diselidiki secara menyeluruh, tanpa ditutup-tutupi. Dia juga percaya bahwa pendekatan internasional terhadap ledakan itu adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh Lebanon .
"Kami memandang positif setiap bantuan dan kunjungan ke Lebanon hari ini, termasuk oleh Presiden Prancis Macron," ungkapnya.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan penyebab ledakan diduga berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut.
Hingga saat ini otoritas Lebanon masih menyelidiki penyebab ledakan dan siapa yang bertanggungjawab. Dalam pemeriksaannya pada Jumat (7/8) otoritas telah menahan 16 orang sebagai bagian dari penyelidikan ledakan di gudang pelabuhan Beirut yang mengguncang ibu kota.
Informasi itu disampaikan seorang perwakilan pemerintah di pengadilan militer, Jaksa Penuntut Militer Fadi Akiki.