Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat melakukan briefing media secara virtual pada Jumat, 7 Agustus 2020/Ist

Dunia

Soal Sengketa Jammu-Kashmir, Indonesia: India Dan Pakistan Adalah Sahabat

JUMAT, 07 AGUSTUS 2020 | 11:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sengketa wilayah Jammu-Kashmir antara India dan Pakistan terus bergolak. Pakistan berusaha untuk membawa isu tersebut ke forum internasional.

Sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB untuk Agustus, Indonesia sendiri sudah mencatat permintaan Pakistan yang ingin membahas perkembangan kondisi terkini di Jammu-Kashmir. Kendati begitu, Indonesia akan selalu bersikap imparsial.

Demikian yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno ketika melakukan briefing media secara virtual pada Jumat (7/8), di mana ia membahas panggilan teleponnya dengan Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi.

Tidak dijelaskan kapan Retno mendapat panggilan telepon tersebut dilakukan. Namun, ia menegaskan posisi Indonesia terkait isu Jammu-Kashmir.

"Di dalam pembicaraan telepon, saya juga menegaskan posisi Indonesia untuk selalu imparsial dalam pembahasa isu Jammu-Kashmir," terang Retno.

"India dan Pakistan adalah dua sahabat Indonesia," tekannya.

Lebih lanjut, Retno meminta agar Pakistan dan India lebih fokus dalam mengatasi dan menangani penyebaran Covid-19 di Jammu-Kashmir. Ia juga ingin kedua negara mengedepankan dialog dan negosiasi untuk menyelesaikan konflik secara damai.

"Dan memberikan perhatian serta prioritas untuk menjaga keselamatan manusia terlepas dari latar belakangnya," sambung Retno.

Pada Rabu (5/8), tepat setahun India mencabut otonomi khusus Jammu-Kashmir. Guna menghindari adanya aksi protes, pemerintah kemudian memperketat pembatasan Jammu-Kashmir dengan mengerahkan polisi dan personel para militer.

Pakistan pun geram dengan langkah India tersebut. Pakistan bahkan menyebut 5 Agustus sebagai Hari Eksploitasi karena pencabutan status otonomi khusus Jammu-Kashmir dianggap sepihak.

Wilayah Jammu-Kashmir sendiri terbagi ke dalam beberapa bagian, India dan Pakistan saling mengklaim wilayah tersebut secara utuh. Selain dua negara tersebut, China juga memiliki klaim atas sedikit wilayah Jammu-Kashmir.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya