Berita

Rak produk obat kumur di apotek Jepang kosong setelah diborong pembeli/Net

Dunia

Dianggap Ampuh Lawan Covid-19, Obat Kumur Di Jepang Diborong Warga

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 15:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Apotek di Jepang diserbu para pembeli yang mencari obat kumur pada Rabu (5/8). Mereka memborong produk tersebut hingga rak-rak tampak kosong. Kejadian tersebut mirip ketika panic buying terjadi pada awal wabah untuk mendapatkan masker.

Menyerbuan apotek tersebut hanya terjadi sehari setelah Gubernur Prefektur Osaka, Hirofumi Yoshimura mengklaim obat kumur terbukti ampuh melawan virus corona.

Di Twitter, ratusan ribu orang mengunggah foto rak kosong dengan tulisan "Stok Habis" untuk produk obat kumur, melansir Reuters.

“Adakah orang lain yang kesulitan membeli obat kumur? Saya datang ke empat toko sekarang," tulis seorang pengguna, @shotaro_1117, sembari mengunggah foto empat rak obat kumur yang suda diborong habis.

Kemarin, Selasa (4/8), dalam sebuah konferensi pers, Yoshimura mengatakan sebuah penelitian menunjukkan viral load atau jumah virus tampak lebih sedikit dalam air liur ketika seseorang berkumur secara teratur dengan obat larutan povidone-iodine.

Ia juga mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Osaka tersebut sudah terbukti ampuh pada 41 pasien dengan gejala Covid-19 ringan.

"Mungkin kita bahkan bisa mengatasi virus corona dengan obat kumur," katanya.

Setelahnya, seorang pejabat Jepang mengatakan, saham Maiji Holdings Co yang obat kumur langsung meroket, yaitu naik sebanyak 7,7 persen pada Selasa. Namun turun kembali 4 persen pada Rabu.

Jurubicara pemerintah, Yoshihide Suga, mengatakan pihaknya juga tengah mengamati penelitian yang disebutkan oleh Gubernur Osaka.

"Pemerintah akan mengamati dengan seksama perkembangan penelitian," kata Suga dalam konferensi pers.

Kendati begitu, beberapa ahli kesehatan tampak skeptis dengan temuan tersebut. Seorang apoteker, Shuichi Aoshima mengatakan, menurutnya penggunaan obat kumur hanya akan berdampak pada hasil palsu dari tes PCR.

"Itu sama dengan meneteskan povidone-iodine ke sampel virus," jelasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya