Berita

Ilustrasi

Politik

Presiden Jokowi Minta Menkes Terawan Fokus Tangani Stunting Di 10 Provinsi

RABU, 05 AGUSTUS 2020 | 14:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Angka stunting yang sudah menurun dari 37 persen di 2013 menjadi 27,6 persen di 2019 belum cukup menurut Presiden Joko Widodo.

Karena itu kepala negara memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mempercepat program penurunan angka stunting.

Secara khusus, Jokowi meminta Menkes Terawan untuk fokus menangani stunting di 10 provinsi yang memiliki tingkat prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.


"Sepuluh provinsi itu adalah NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah," sebut Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/8).

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta para gubernur, bupati, walikota, hingga sampai ke kepala desa di 10 provinsi tersebut agar betul-betul fokus dan konsentrasi untuk penurunan angka stunting.

Diantaranya yang patut diperhatikan untuk penurunan angka stunting ini, disebutkan Jokowi, adalah akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di puskesmas dan posyandu.

"Kita harus pastikan tetap berlangsung, tidak berhenti di tengah pandemik ini, yaitu pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan juga pemberian suplemen vitamin A bagi ibu menyusui dan makanan pendamping ASI," bebernya.

Disamping itu, Jokowi juga berharap upaya sosialisasi yang promotif dan edukatif bagi ibu-ibu hamil juga harus terus digencarkan, sehingga mampu meningkatkan pemahaman untuk pencegahan stunting.

"Sekali lagi saya minta agar ini melibatkan PKK, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, RT dan RW serta relawan. Dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat," pintanya.

"Dalam upaya penurunan angka stunting juga kita sambungkan dengan program perlindungan sosial kita, terutama PKH, kemudian pembagian BPNT, dan pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu," demikian Jokowi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya