Berita

Mitra saat pesan GoFood/Net

Nusantara

Riset UI: Ekosistem Digital Gojek Selamatkan UMKM Dari Pandemik

SELASA, 04 AGUSTUS 2020 | 15:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Perusahaan teknologi asal Indonesia Gojek dan ekosistem digitalnya terbukti mampu meningkatkan daya tahan sektor informal serta membantu memperkuat bantalan sosial di tengah merebaknya wabah Covid-19.

Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal mengatakan peran Gojek beserta ekosistem digitalnya menjadi cukup signifikan di era pandemik ini. Gojek berhasil mengkompensasi penurunan di sisi layanan transportasi dengan menggenjot sektor layanan pembayaran digital dan layanan pesan-antar (delivery).

Selama pandemi, lanjutnya, sektor transportasi mengalami penurunan permintaan karena  adanya pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan pemerintah. Namun sektor pembayaran digital dan layanan delivery menunjukkan tren peningkatan sehingga menjanjikan peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di sektor ini.


Apalagi, menurutnya, pada periode Mei-Juli, mulai terdapat geliat ekonomi sebagaimana ditunjukkan dari meningkatnya Purchasing Managers Index (PMI), sehingga diperkirakan akan membuka peluang pertumbuhan lagi untuk jasa pengantaran barang.

"Sebanyak 24 persen pegawai swasta bergabung ke dalam ekosistem mitra pengemudi Gojek akibat mengalami penurunan pendapatan akibat pandemik. Ini artinya mereka meyakini adanya peluang menjanjikan di Gojek," tutur Fithra kepada wartawan, Selasa (4/8).

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI) sebelumnya memotret, meningkatnya sumbangan Gojek terhadap ekonomi  nasional menjadi di atas Rp 100 triliun pada tahun 2019 tentunya menunjukkan perusahaan besutan anak bangsa ini memiliki prospek yang cerah.

LD FEB-UI dalam riset terkait dampak sosial ekonomi Gojek yang dipaparkannya pada diskusi secara daring, Senin kemarin (3/8), menunjukkan Gojek dan teknologi digital yang diusungnya telah memberikan manfaat yang besar bagi hampir seluruh mitranya, terutama mereka yang tergabung dalam ekosistem GoFood.

Peneliti LD FEB-UI, Alfindra Primaldhi mengatakan, teknologi Gojek seperti GoPay, GoSend, dan GoBiz adalah yang paling menarik.

"Bahkan UMKM pemula sekalipun yang tidak punya pengalaman bisnis dan baru mulai bergabung di ekosistem Gojek mengakui hal itu memudahkan mereka dan bahkan eskosistem itu membantunya bertahan saat terdampak pandemik Covid-19," terang Alfindra Primaldhi.

LD FEB-UI mencatat dalam risetnya bahwa fitur GoBiz adalah yang paling dirasakan manfaatnya oleh para mitra GoFood selama pandemik. Sementara itu, fasilitas yang paling dirasakan manfaatnya selama pandemik adalah beragam promosi yang diberikan oleh GoFood.

"Selain teknologi, ada dukungan pelatihan dan pendampingan. Jadi ada hal-hal spesifik yang dipikirkan Gojek untuk membuat mitranya bertahan. Ini karena ada pemikiran jika mitranya tidak bisa bertahan, Gojek pun tidak akan bisa bertahan," lanjut Alfindra Primaldhi.

Dari dukungan berupa pelatihan dan pendampingan, Alfindra Primaldhi mengatakan jika mitra yang baru bergabung saat pandemik, yang mewakili 41 persen responden yang disurvei, mengakui adanya peningkatann keterampilan dalam berjualan online, inovasi pemasaran, pemanfaatan media sosial dan rekapitulasi transaksi online.

Wakil Kepala LD FEB-UI, Paksi C.K. Walandouw menambahkan, ekosistem Gojek terus bertumbuh sehingga berkontribusi positif terhadap ketahanan ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Bahkan hal ini dapat meredam dampak buruk dari perlambatan ekonomi nasional yang terdampak wabah Covid-19.

"Ekosistem Gojek ini berkembang semakin jauh, menghubungkan banyak orang. Mereka yang masuk ke ekosistem Gojek mengaku omzetnya meningkat," tukas Paksi.

LD FEB-UI mencatat pandemik Covid-19 berdampak buruk pada UMKM, di mana sebagian besar UMKM mengakui kehilangan setengah dari penghasilannya.

Namun digitalisasi UMKM melalui platform seperti Gojek ini telah mampu meningkatkan daya tahan usaha di tengah krisis pandemik Covid-19 serta mendorong adaptasi teknolosi oleh UMKM tradisional menujuk UMKM digital. Bahkan, kehadiran Gojek tidak hanya bermanfaat bagi mitra UMKM-nya saja namun juga mereka yang secara tidak langsung terhubung dengan ekosistem tersebut.

Pada tahun 2019, ekosistem Gojek mampu menyumbang Rp 104,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 87,1 triliun dikontribusikan secara langsung dari ekosistem Gojek dan sisanya Rp 17,5 triliun merupakan kontribusi tidak langsung melalui dampak multiplier yang diperoleh dari luar ekosistem tersebut. Bila menggunakan metode penghitungan PDB, dampak sosial ekonomi Gojek setara dengan 1 persen PDB nasional.

Dengan bergabung di ekosistem Gojek, 70 persen mitra pengemudi Gojek mengakui mulai mampu secara rutin menabung dari penghasilannya. Bahkan di antaranya, yaitu sebanyak 16 persen mitra pengemudi Gojek, baru kali ini memiliki rekening tabungan setelah bergabung dengan Gojek.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya