Berita

Harun Masiku/RMOL

Politik

Penangkapan Djoko Tjandra Jadi Blunder Polri Jika Tidak Mampu Menangkap Harun Masiku

SENIN, 03 AGUSTUS 2020 | 04:44 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Penangkapan buronan kakap Djoko Soegiarto Tjandra yang dilakukan tim khusus pimpinan Kabareskrim menjadi tantangan berat bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Demikian disampaikan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (2/8).

Suparji mengaku merasa aneh dengan penangkapan Djoko Tjandra. Ia menilai penangkapan Djoko Tjandra yang menjadi buronan selama 11 tahun justru menimbulkan keraguan publik.


Alasannya, instruksi Presiden kepada Kapolri menunjukkan Polri menangkap Djoker karena mendapat tekanan publik.

"Terlepas apresiasi harus diberikan ke Polri, perlu upaya membangun trust publik kepada Polri sehingga betul ada kepercayaan secara utuh. Orang kan masih ragu kenapa kok baru sekarang, ada apa di balik penangkapan ini," demikian pendapat hukum Suparji Ahmad, Minggu malam (2/8).

Suparji berpandangan, bisa jadi penangkapan buronan Djoko Tjandra adalah jawaban dari tidak perlunya pembentukan tim pemburu koruptor yang disuarakan Menko Polhukam Mahfud MD.

Ia melihat kesan bahwa Polri ingin mematahkan rencana Mahfud MD sangatlah kentara.   

"Apa ini bisa dikatakan sebagai antotesa rencana pembentukan tim pemburu korupsor khususnya Menko Polhukam ketika Djoker melenggang masuk Indonesia, apakah kerja kepolisian ini ingin mematahkan bahwa tim ini nggak perlu dibentuk," demikian pertanyaan Suparji.

Suparji justru mendesak Polri untuk segera bekerja secara profesional dengan menangkap para buronan pemerintah. Salah satunya yang menjadi suara publik adalah tersangka penyuap eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, Harun Masiku.

Suparji mengatakan, dengan kemampuan Korps Bhayangkara seperti saat ini jika Polri tidak bisa segera menangkap, kepercayaan publik akan sangat sulit didapatkan.

"Ini tantangan bagi aparat penegak hukum untuk tidak diskriminatif kalau memang buron segera ditangkap, kalau tidak akan menimbulkan pekerjaan besar aparat penegahk hukum. Maka bekerjalah secara profesional dan proosional dengan kerja nyata menangkap buronan termasuk Harun Masiku. Jika tidak akan jadi blunder dan publik makin ragu pada Polri," pungkas Suparji.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya