Berita

Anggota komisi D DPRD Sidoarjo dari Fraksi Gerindra Mimik Idayana/RMOLJatim

Nusantara

Cegah Penularan Corona, DPRD Sidoarjo Usulkan Siswa Masuk Secara Bergiliran

SENIN, 03 AGUSTUS 2020 | 00:09 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Proses belajar di rumah dengan daring selama pandemik virus corona baru (Covid-19) mulai dikeluhkan para wali murid dan anak sekolah.

Anggota komisi D DPRD Sidoarjo dari Fraksi Gerindra Mimik Idayana, mengaku mendapat banyak keluhan para wali murid terkait sistem belajar mengajar online saat ini.

Menurut Mimik, banyak wali murid yang merasa sistem belajar online saat ini tidak efektif.


Mimik mengatakan, bahwa sistem pembelajaran daring ini memang sama sekali tidak memberikan efek positif bagi anak didik.

“Karena memang kenyataannya, sistem sekolah di rumah ini cukup merepotkan dan tidak efektif bagi wali murid dan siswa,” jelas Mimik, Minggu (2/8) seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJatim.

Menurut Mimik, kemungkinan minggu depan, komisi D akan mengagendakan rapat dengar pendapat dengan dinas pendidikan dan instansi terkait.

“Nanti akan kami sampaikan semua keluhan walimurid dan guru itu. Termasuk kami akan coba berikan solusinya,” tambah istri dari anggota Komisi III DPR RI Rahmat Muhajirin itu.

Solusi yang mungkin bisa diterapkan menurut Mimik, salah satunya adalah siswa masuk sekolah secara bergiliran dengan membentuk kelas-kelas kecil berisi maksimal 10 siswa yang belajar di sekolah.

“Soal physical distancingnya kan sudah terpenuhi. Tinggal penerapan protokol kesehatan yang lain seperti cuci tangan dan mengenakan masker,” katanya.

Skema lain yang diusulkannya adalah melakukan kunjungan ke rumah siswa.

Menurutnya, langkah ini terbilang sederhana dan tidak memberatkan guru karena dengan penerapan sistem zonasi seperti sekarang ini, rumah siswa tak terlalu jauh dari sekolah.

“Masa berkunjung ke rumah siswa yang jaraknya tak lebih dari 1 km saja tidak mau. Dan untuk para guru itu bisalah diberikan insentif khusus. Saya pikir cara itu jauh lebih efektif ketimbang skema membelikan kuota atau persoalan jaringan internet yang jauh lebih kompleks,” tukas Mimik.

Sebagian warga wali murid memang mengeluh, antaran tak kunjung jelasnya kebijakan Pemkab Sidoarjo terkait metode belajar di masa pandemik Covid-19 saat ini.

Mereka beranggapan sistem pembelajaran melalui daring atau online, sangatlah tidak efektif.

Pasalnya anak jadi kehilangan suasana belajar yang berdampak pada lemahnya penangkapan peserta didik terhadap materi ajar yang diberikan guru.

Seperti yang dikatakan Arif, warga Desa Candi Kec Candi.

“Ini maunya bagaimana. Apa gara-gara corona terus mau mengorbankan sektor pendidikan. Ini urusannya dengan kualitas generasi mendatang lho,” keluhnya.

Ungkapan senada juga disampaikan Ny Hasbi, warga Sukodono.

Ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo segera mengambil sikap tegas terkait hal itu.

“Apalagi saya dengar guru-guru juga mengeluhkan kualitas anak didiknya yang jauh merosot sejak penerapan sistem pengajaran daring mulai pertengahan Maret lalu. Masalah inilah yang harus segera diselesaikan,” tambahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya