Berita

Jenazah Gus Im saat dibawa Ke Masjid Al Munawaroh Ponpes Ciganjur sebelum dibawa ke Denanyar, Jombang, Jawa Timur/RMOL

Politik

Adik Bungsu Gus Dur Wafat, DKN Garda Bangsa: Terima Kasih Gus Im

SABTU, 01 AGUSTUS 2020 | 21:52 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Tepat subuh awal bulan kemerdekaan Republik Indonesi sekitar pukul 4.18 WIB , Sabtu (1/8) KH Hasyim Wahid atau yang masyhur disapa dengan Gus Im, salah satu pendiri Garda Bangsa, dipanggil oleh Sang Maha Kuasa.

Putra terakhir Pahlawan Nasional Wahid Hasyim ini dikenal sebagai salah satu mentor utama para aktivis gerakan dimasa reformasi, terutama aktivis yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama.

Gus Im dikenal tidak hanya menjadi mentor para aktivis yang ada di ibukota namun juga tak jarang turun langsung ke daerah-daerah. Terutama menjelang reformasi 98.


Meskipun "anak didiknya" banyak muncul dan dikenal luas sebagai para pemimpin negeri ini, Gus Im tidak terlalu menyukai publisitas.

Banyak kalangan yang menyatakan bahwa kecerdasan Gus Im dan Gus Dur 11-12, sebuah pengakuan bahwa kecerdasan beliau tidak beda jauh dengan kakaknya itu. Bedanya Gus Dur seringkali tampil dipanggung utama, Gus Im lebih senang mengisi otak para pemuda yang kelak akan tampil dipanggung pemikiran dan kepemimpinan.

Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan, pada saat melayat di rumah duka Sang Mentor menyatakan kehilangannya.

"Walaupun secara pribadi saya tidak dididik langsung oleh beliau, namun spirit yang diwariskan dalam tubuh Garda Bangsa sangatlah terasa. Spirit dan pemikiran itu akan kami teruskan supaya Garda Bangsa semakin jaya. Terima kasih Gus Im," ujar artis yang masyhur dengan nama Tomkur tersebut Sabtu (1/8).

Sementara itu Sekjen DKN Garda Bangsa, M Rodli Kaelani, menceritakan bahwa pasca PKB didirikan, Gus Im memanggil para aktivis senior yang kemudian menjadi para tokoh awal Garda Bangsa seperti Arvin Hakim Thoha, Suwadi D Pranoto, Eman Hermawan dkk.

Dalam penuturan Odie -sapaan akrabnya- para aktivis senior itu, diminta Gus Im membuat organisasi sayap politik PKB yang khusus menaungi kaum muda. Tak hanya itu, organ sayap itu didesain untuk mendorong percepatan pemilu.

"Pertimbangan Gus Im agar agregasi politik anak-anak muda NU bisa cepat dan dinamis. Mengimbangi gerakan Gus Dur dan para kiai," tutur mantan Ketua Umum PB PMII ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya