Berita

Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama pendahulunya Rini Soemarno/Net

Politik

Sama Dengan Rini, Jangan-jangan Erick Thohir Tolak Relawan Jadi Komisaris BUMN Juga Kemauan Jokowi

SABTU, 01 AGUSTUS 2020 | 18:04 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Entah apa yang ada di benak Presiden Joko Widodo. Hingga saat ini, dia belum memenuhi janji mengangkat kelompok relawan menjadi komisisaris BUMN.

Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu sebelumnya sudah menyerahkan nama-nama calon komisaris BUMN termasuk calon duta besar dari kelompok relawan hingga aktivis 1998.

Penyetoran nama-nama calon petinggi BUMN dan dubes dari kelompok relawan hingga aktivis 1998 itu diklaim atas permintaan Presiden Joko Widodo.

Adian, aktivis 98 yang kini menjadi anggota Komisi VII DPR itu sudah menyerahkan daftar calon komisaris BUMN dan dubes ke Istana pada 30 Oktober 2019.

Namun, hingga saat ini belum ada realisasi atas janji manis tersebut. Yang ada, posisi komisaris BUMN diisi birokrat di kementerian, para jenderal TNI-Polri, hingga kader partai yang tidak ikut berjuang memenangkan Jokowi-Maruf.

Mantan staf di Kantor Staf Presiden (KSP), Bambang "Beathor" Suryadi curiga, jangan-jangan sikap Menteri BUMN Erick Thohir yang belum juga mengangkat kelompok relawan menjadi komisioner BUMN adalah kemauan Presiden Jokowi.

"Kemampuan span of control Jokowi terhadap kerja menteri sangat lemah, atau justru Menteri BUMN Erick Thohir melaksanakan kebijakan Jokowi untuk melupakan relawannya," kata Beathor Suryadi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (1/8).

Mantan anggota DPR dari Fraksi PDIP ini lalu mencoba membandingkan Erick Thohir dengan pendahulunya Rini Soemarno. Dia melihat ada kemiripan. Yaitu, sama-sama melupakan atau menolak relawan dan keder parpol pendukung jadi komisioner BUMN.

"Pada periode pertama kita menyaksikan bagaimana Rini Soemarno melawan PDI Perjuangan untuk juga menolak kader partai itu menjadi komisaris BUMN, ternyata itu adalah kebijakan Jokowi, bukan maunya Rini," demikian Beathor Suryadi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya