Berita

Dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi/Rep

Bisnis

Krisis Ekonomi Di Pelupuk Mata, Akademisi UI: Jangan Sampai Resesi Berujung Depresi

SABTU, 01 AGUSTUS 2020 | 13:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Prediksi ekonomi Indonesia yang pada kuartal II bakal minus gegara pandemik virus corona baru (Covid-19) turut dikomentari dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi.

Dia memberikan warning kepada pemerintah untuk menahan pertumbuhan ekonomi domestik agar tidak anjlok begitu dalam, dan bahkan sampai berujung kepada resesi.

"Resesi bisa berujung depresi kalau kita gagal menjungkit perekonomian," ujar Fithra dalam diskusi virtual Policy Centre Iluni UI bertajuk 'Meninjau Kebijakan Transisi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19', Sabtu (1/8).

Dari sejumlah indikator-indikator perekonomian yang dihimpunnya, Fithra memang telah melihat tanda-tanda perbaikan ekonomi di sejumlah sektor untuk periode Maret hingga Juni 2020.

Di mana salah satunya adalah terkait dengan naiknya angka Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipekerjakan ke luar negeri, yang pada bulan Maret sempat turun leber 20-30 hingga akhirnya menanjak kembali di bulan April.  

"PMI adalah yang menggambarkan geliat industri, turun dari traseholdnya yang 50, kalau di bawah 50 maka jelek. Nah bulan Mei ke Juni itu PMI naik antara 28,6 menjadi 39. Meskipun masih di bawah 50 ini bagus, menandakan geliat idustri," katanya.

Disamping itu, angka inflasi yang dicatat Fithra juga naik dari konsensus sejumlah ekonom yang sebesar 0,038 persen untuk bulan Juni.

"Bahkan proyeksi saya sendiri di bulan Juni deflasi, tapi ini yang terjadi inflasi 0,18 persen. Ini artinya ada peningkatan," ucapnya.

Meski begitu, Fithra memandang pemerintah sedang berada di ujung tanduk di sisa-sisa energinya untuk membalikan keadaan dari ancaman krisis ekonomi menjadi pemulihan dan atau perbaikan ekonomi.

Untuk itu, dia berharap pemerintah bisa mempertahankan kenaikan angka PMI yang sudah membaik, agar kegiatan industri kembali bergeliat dan ekonomi bisa tumbuh positif, hingga akhirnya resesi bisa terhindarkan.

"Ini yang harus kita hindari (resesi). Jangan sampai resesi berujung depresesi, harus segara, cepat-cepat, kalau tidak kita akan kehilangan momemtum untuk menjungkit perekonomian," demikian Fithra Faisal Hastiadi menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya