Berita

Faisal Basri mengkritisi keyakinan Luhut Binsar Pandjaitan bahwa Indonesia bisa jadi produsen baterai terbesar dunia/Net

Politik

LBP Yakin Indonesia Bakal Jadi Produsen Baterai Terbesar Dunia, Faisal Basri: Omong Kosong, Negara Dapat Apa?

KAMIS, 30 JULI 2020 | 15:26 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keyakinan besar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), bahwa Indonesia bisa menjadi produsen baterai terbesar dunia mendapat kritikan ekonom senior, Faisal Basri.

Pasalnya, menurut Faisal Basri, sebuah industri baterai bisa tumbuh dengan baik di tempat yang memang sudah banyak menggunakan baterai seperti mobil atau motor listrik.

Sementara, hingga saat ini industri otomotif berbasis listrik belum tumbuh dengan baik di Indonesia. Terlebih kebijakan yang mendukung tumbuhnya industri ini pun belum dilakukan pemerintah secara maksimal.


Sehingga, Faisal Basri pun meragukan keyakinan LBP bahwa Indonesia bisa jadi produsen baterai terbesar di dunia.

"Nah, Pak Luhut mimpi, mau bikin industri baterai terbesar di dunia ya hampir mustahil. Jadi produsen baterai terbesar di dunia? Omong kosong. Negara dapat apa? Nggak dapat apa apa, kecuali heboh-hebohnya," ucap Faisal Basri dalam webinar yang digelar Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rabu (29/7).

Tak hanya itu, Faisal Basri juga mengkritisi LBP yang dinilainya memiliki porsi besar dalam menentukan kebijakan hilirisasi pertambangan di Indonesia. Bahkan, seolah-olah LBP punya peran lebih besar dari Menteri ESDM Arifin Tasrif.

"Pak Luhut ngomongnya hilirisasi, hilirisasi. Wajib, wajib, wajib. Nanti yang untung siapa? Indonesia nggak dapat apa-apa. Saya nggak tahu sekarang menteri pertambangannya (ESDM) Pak Luhut atau Pak Tasrif. Karena yang lebih sering saya dengar adalah Pak Luhut," ujarnya.

Faisal Basri berpandangan, kebijakan hilirisasi tambang justru bertolak belakang dengan kondisi industri manufaktur di Indonesia yang terus terperosok. Terlebih, Indonesia tidak menjadi bagian dari rantai supply global yang berbasis peningkatan nilai tambah.

"Jadi hilirisasi itu untuk menopang industrialisasi di China. Sadar nggak sih kita?" demikian Faisal Basri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya